Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Jelang Debat, Fahri Hamzah: Kalau Saya Penantang, Akan Bongkar Kekuasaan yang Tak Penuhi Janjinya

Fahri Hamzah menuliskan sebuah tanggapan terkait debat pilpres pertama yang akan diadakan pada Kamis (17/1/19).

Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
KOMPAS.com/INDRA AKUNTONO
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah 

Demi kepentingan rakyat, kita Harus melawan keinginan siapapun yang mau menjadikan forum debat ini sebagai kegiatan basa basi yang jauh dari substansi. Debat capres bukan ujian pengetahuan belaka, bukan pula ujian emosi, tapi karakter dan kematangan calon. #JelangDebat

Kalau saya calon presiden sebuah negara besar seperti Indonesia, dan saya melihat di ujung saya di sana ada calon lain yang berbicara tanpa data, atau berbohong kepada bangsa, maka di situ nyali saya naik dan saya ingin menerkam calon lain demi mengungkap fakta. #JelangDebat

Asyik, Puskesmas Pembantu Keturen Tegal Mulai Diresmikan

Live Streaming Debat Pertama Pilpres 2019 di Kompas TV, TVRI dan RTV, Bisa Lewat HP

Fakta di Balik Heboh Tahun Lulus Jokowi, Ini Penjelasan Pihak Sekolah hingga Cerita Para Guru 

Kalau saya calon presiden, dalam debat saya tidak akan membiarkan ada kandidat lain yang berbicara seenaknya. Karena para kandidat pun harus berpikir ini bukan soal mereka. Ini soal rakyat. Ini soal kebenaran yang dikatakan apa adanya. Lalu biar rakyat memilih. #JelangDebat

Kalau saya petahana, saya akan berdiri tegak dengan apa yang sudah saya janjikan kepada rakyat dan sudah saya kerjakan. Saya tidak akan membiarkan penantang menggugat dan meragukan reputasi saya di depan rakyat. Saya akan tutup mulut penantang dengan fakta. #JelangDebat

Tapi kalau saya oposisi atau penantang, saya akan bongkar semua fakta tentang kekuasaan yang tidak memenuhi janjinya kepada rakyat. Saya akan bongkar data statistik resmi yang disembunyikan untuk menjelaskan bahwa petahana tidak berbuat apa2. Data lawan data. #JelangDebat

Kalau saya petahana, saya akan tunjukkan kepada publik bahaya kalau penantang terpilih sebab mereka tidak punya konsep yang kuat dalam menjalankan roda negara. Sebaliknya petahana sudah punya rencana lima tahun berikutnya. #JelangDebat

Sebaliknya kalau saya penantang, saya akan yakinkan rakyat bahwa justru petahana yang sudah diberi mandat kuasa tapi tidak berbuat banyak mengubah nasib rakyat INDONESIA. Saya akan jelaskan kesalahan petahana dan seharusnya kita menuju ke mana. #JelangDebat

suasana pesta demokrasi kita. Dan rakyat akan mendapat untung paling besar. Rakyat akan tercerahkan dan menjadi sangat memahami masalah. Peradaban politik kita akan naik kelas. #JelangDebat

Harapan saya, malam ini panggung debat calon presiden akan menjadi satu2nya tontonan menarik di atas bumi INDONESIA. Semoga dengan itu kita akan mencerdaskan kehidupan bangsa menuju Arah Baru Bangsa INDONESIA yang gemilang dan aman Sentosa. Amin. #JelangDebat

Diketahui KPU telah membuat aturan debat.

Aturan tersebut yakni panelis juga tidak membuat pertanyaan secara spesifik terkait kasus kepada kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Nantinya, pertanyaan dalam debat akan membahas seputar visi dan misi kedua kandidat ke depan.

Ahli hukum dari Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK) sekaligus salah satu panelis, Bivitri Susanti, mengatakan, para panelis tidak akan mengajukan pertanyaan spesifik terkait kasus hukum, HAM, korupsi dan terorisme.

Contohnya kasus penyiraman air keras yang dialami oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

"Iya kami tidak bikin pertanyaan soal kasus. Yang tidak ditanya itu maksudnya kasus-kasus individual," ujar Bivitri yang dilansir dari Kompas.com. (TribunJateng.com/Woro Seto)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved