Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Sandiaga Sebut Prabowo Tolak Saling Serang di Debat, Fahri Hamzah: Payah

Fahri Hamzah mengomentari pernyataan cawapres nomor urut 2, Sandiaga Uno soal keputusan Capres Prabowo yang menolak saling serang.

Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
kolase/Tribunjateng
Fahri Hamzah Sebut Prabowo Gagal 

TRIBUNJATENG.COM- Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengomentari pernyataan cawapres nomor urut 2, Sandiaga Uno soal keputusan Capres Prabowo yang menolak saling serang.

Hal tersebut disampaikan Fahri Hamzah melalui akun Twitternya @Fahrihamzah pada Kamis (17/1/19).

Dalam cuitan tersebut Fahri Hamzah menyebut kandidatnya payah.

Menurutnya, saling serang di debat berupa gagasan bukan menyerang fisik.

Menurut Fahri saling menyerang gagasan agar hak rakyat untuk mengetahui kualitas kandidat capres.

Rocky Gerung Beri Tanggapan Keras Saat Dilarang Masuk Kampus oleh Alumni UI Pendukung Jokowi

Penonton di Studio Tertawa saat Sudjiwo Tedjo Sebut Rocky Gerung Kebanyakan Teori

Wali Kota Semarang Hendi Ikut #10yearschallenge, Fotonya Banjir Komentar: Omegat Pak. . .

"Payah juga kandidat kita.Ini kan serangan pikiran bukan serang pisik...ini bukan soal kalian para kandidat ini soal hak rakyat untuk mendapat pengetahuan soal kandidat...gimana sih?," tulisnya.

Setelah itu, Fahri Hamzah menilai bahwa debat adalah adu argumen antara dua pihak atau lebih.

bahkan menurutnya debat bisa menunjukkan siapa kandidat yang argumennya paling kuat.

"Definisi sederhana Debat adalah merupakan kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok. Ada yg tujuan debatnya mengambil keputusan ada juga yg hanya bertujuan untuk menunjukkan siapa yg argumennya paling kuat. #JelangDebat," tulisnya.

Setelah itu, Fahri Hamzah kembali mengkritik KPU yang menyebut tidak ingin mempermalukan saat di acara debat.

"Mungkin @KPU_ID punya masalah dalam mendefinisikan makna debat ini sejak awal, maka kita pernah mendengar KPU menyampaikan argumen,”kita tidak ingin ada kandidat yg dipermalukan”. Jadi debat dianggap bisa berakibat saling memalukan. #JelangDebat," tulisnya.

Sebelumnya, Sandiaga menyebut bahwa usulan Badan Pemenangan Nasional (BPN) untuk membuat pertanyaan menyerang.

Namun, Sandiaga menyebut bahwa Prabowo menolak karena Prabowo ingin semuanya dilakukan dengan penuh rasa saling menghormati dan santunan dalam buday.

Diketahui, Dua pasang calon presiden dan wakil presiden akan mengikuti debat pertama yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) malam ini, Kamis (17/1/2019). Baik Joko Widodo- Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto- Sandiaga Uno nantinya akan saling beradu argumen masing-masing.

Debat perdana ini mengangkat tema hukum, HAM, korupsi dan terorisme.

Namun, ada batas-batas yang harus dipatuhi dalam pelaksanaan debat nanti.

Kedua pasang calon berkomitmen untuk tidak saling menyerang personal masing-masing.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional ( TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani, mengatakan, pihaknya sepakat untuk tidak menanyakan kasus personal Prabowo-Sandiaga saat debat.

Hal ini disepakati dalam pertemuan dengan ketua umum partai koalisi.

"Kami sepakat untuk tidak masuk ke hal-hal yang sifatnya sangat personal," ujar Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani di kompleks parlemen, Rabu (16/1/2019).

Hal yang sama juga disampaikan kubu Prabowo-Sandiaga.

Juru bicara Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Pipin Sopian mengatakan pasangan Prabowo-Sandiaga tidak akan melontarkan pertanyaan yang merendahkan dan menyudutkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin saat debat.

Meski demikian, mereka mempersiapkan kejutan dalam debat nanti.

Pidato Kebangsaan Prabowo, Fahri Hamzah: Bapak Gagal Menunjukkan kepada Publik dan Rakyat Indonesia

Debat Panas Rocky Gerung dan Boni Hargens Terkait Isu Pelanggaran HAM yang Seret Nama Prabowo

Pemkab Batang Gelontorkan Bonus Rp 1 Miliar untuk Atlet Berprestasi di Porprov Jateng

"Memang ada kejutan-kejutan yang disiapkan besok. Tapi tidak merendahkan atau menyudutkan pihak lain," ujar Pipin.

Arsul Sani mengatakan forum debat Pilpres sedianya menjadi ajang dua pasangan calon untuk saling menggali visi dan misi.

Ini menjadi alasan bagi Jokowi-Ma'ruf untuk tidak berlarut-larut dalam kasus pribadi lawannya.

Apalagi waktu yang tersedia begitu terbatas.

Dua pasangan calon ini harus bisa memberikan jawaban seefektif mungkin dengan bahasa yang sederhana.

"Dengan waktu yang ada tidak mungkin juga untuk mengangkat hal-hal yang sifatnya sangat spesifik, sangat teknis. Jadi perdebatannya lebih pada visi misi dan agenda aksinya nanti," ujar Arsul.

Meski demikian, Arsul memahami keingin tahuan masyarakat atas kasus personal dua pasang kandidatnya.

Arsul mengatakan perdebatan soal ini bisa dibawa di luar forum debat yang disediakan KPU.

Namun, Arsul menegaskan ini bukan berarti Jokowi-Ma'ruf tidak siap jika ditanya mengenai hal yang bersifat spesifik dan personal.

Jokowi-Ma'ruf juga siap jika ditanya hal-hal spesifik seperti kasus HAM.

Sementara itu di kubu Prabowo-Sandiaga, Pipin Sopian mengatakan hal yang terpenting adalah menyampaikan ide dan gagasan. Prabowo, kata Pipin, ingin gagasan yang ditawarkan sampai ke masyarakat.

"Bagi Pak Prabowo, yang penting Beliau menyampaikan satu gagasan. Ketika berdebat memang tidak merendahkan pihak lain tapi pesannya sampai kepada masyarakat," kata Pipin.

Aturan KPU

Bukan hanya 2 kandidat, panelis juga tidak membuat pertanyaan secara spesifik terkait kasus kepada kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Nantinya, pertanyaan dalam debat akan membahas seputar visi dan misi kedua kandidat ke depan.

Ahli hukum dari Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK) sekaligus salah satu panelis, Bivitri Susanti, mengatakan, para panelis tidak akan mengajukan pertanyaan spesifik terkait kasus hukum, HAM, korupsi dan terorisme.

Contohnya kasus penyiraman air keras yang dialami oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

"Iya kami tidak bikin pertanyaan soal kasus. Yang tidak ditanya itu maksudnya kasus-kasus individual," ujar Bivitri (TribunJateng.com/Woro Seto)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved