Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Di ILC, Debat Fadli Zon dan Budiman Sudjatmiko Bikin Karni Ilyas Geram: Dialog di Luar Saja Nanti

Timses Jokowi-Maruf, Budiman Sudjatmiko debat dengan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno Fadli Zon hingga Karni Ilyas geram.

Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
YOUTUBE
Debat Panas Budiman Sudjatmiko dengan Fadli Zon di ILC 

TRIBUNJATENG.COM- Timses Jokowi-Maruf, Budiman Sudjatmiko debat dengan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno Fadli Zon hingga Karni Ilyas geram.

Hal tersebut terjadi di acara Indonesia Lawyers Club yang videonya diunggah di akun Youtube, Selasa (22/1/19).

Budiman mulanya mengatakan bahwa Prabowo unggul sedikit di survei Kompas.

Budiman mengatakan Prabowo menggunakan cara post-truth atau menggunakan landasan yang bukan kebenaran faktual.

"Saya beberapa waktu lalu pernah menulis (di) Twitter, 'jika pidato itu mengotori politik, maka debat seharusnya menjadi alat untuk mmebersihkannya'. Masalahnya, tim pasangan 02 kebanyakan pidato, bukan debat," kata Budiman.

Kabar Hubungan Vero dengan Ahok Setelah Keluar Penjara hingga Rencana Pernikahan BTP - Bripda Puput

Ramalan Zodiak Hari Ini Jumat 25 Januari 2019, Libra Kamu Butuh Piknik

Ahok Bebas Jadi BTP, Ah Sudahlah. . Merdeka!

"Artinya ia tidak menggunakan forum debat untuk membersihkan seluruh pidato, ucapan berbulan-bulan selama ini. Tapi pidato berdasarkan post-truth itu diteruskan, sehingga.." ujar Budiman

Mendengarkan pemaparan Budiman, Fadli Zon pun mencoba menginterupsi.

Namun Budiman tegas meminta Fadli Zon untuk tidak memotong pemaparannya.

"Jangan dipotong dulu. Anda saya biarkan tadi. Kita membiarkannya karena 10 dari omongan Anda, 11 bohong," ujar Budiman.

Budiman lantas kembali memaparkan pendapatnya.

Fadli Zon tampak tertawa mendengar Budiman berbicara.

"Justru, seperti yang dikatakan Pak Effendi Ghazali, keunggulan Prabowo adalah ketika dia menggunakan teori komunikasi yang basisnya bukan kebenaran atau post-truth," kata Budiman.

"Jadi bukan debat, sehingga jadi kebanyakan monolog. Monolog itu pidato saja, sehingga kalau kita amati, tidak banyak terjadi banyak tukar komunikasi, atau enggak 'nyambung', justru persis karena pihak pasangan 02 sengaja enggak nyambung. Sampai moderator Ira Koesno menegur supaya bukan menjadi forum pidato tapi forum debat, ya memang debat untuk mebersihkan demagogi yang tidak benar" jelasnya.

"Ini harus diluruskan. Anda harus sebutkan informasi yang tidak benar itu," Fadli Zon menginterupsi.

Namun Budiman bersikeras tak ingin menanggapi Fadli Zon.

"Saya menanggapi Effendi Ghazali bukan untuk menanggapi anda," ujar Budiman.

"Sudah, saya kasih Anda (kesempatan bicara) habis ini," ucap Karni Ilyas.

Budiman pun kembali melanjutkan argumennya.

Ia menyebutkan bahwa teori strukturasi yang disebut Fadli Zon dalam argumennya sudah tidak relevan dan kaku.

"Apa yang disampaikan Fadli Zon untuk menguatkan pernyataan Prabowo dan Sandi itu usang, artinya secara teori usang, secara teknis juga tidak benar, post truth," ujar Budiman.

Menanggapi itu, Fadli Zon lantas menyebutkan bahwa dirinya tidak membahas soal teori strukturasi, namun pendekatan struktural.

"Pak Prabowo berbicara akar masalah, akar masalah ita ini negara kaya yang bcoro, penegakan hukum yang penting, ekonomi menjadi satu faktor determinan, masalah terorisme bisa banyak akarnya bisa kesenjangan ekonomi dan sosial, begoitu juga persoalan hukum, korupsi banyak faktor determinan di bidang ekonomi, kekayaan nasional," ujar Fadli Zon.

Fadli Zon lantas mengatakan bahwa pernyataan Prabowo tidak ada yang bohong.

"Jelas sekali apa yang disamapikan Pak Prabowo, tidak ada sedikitpun Pak Prabowo yang bohong, jadi yang disampaikan Budiman seolah-olah post truth adalah sebuah ketidakbenaran, itu salah, itu ngawur yang disampaiakn Pak Budiman, justru Pak Prabowo menyampaikan, bagian mana yang disampaikan pak Prabowo yang tidak benar, semua benar menurut saya, tidak ada kalimat yang salah di dalam kalimat Pak Prabowo di dalam perdebatan," ujar Fadli Zon.

Budiman tampak tersenyum mendengar pernyataan Fadli Zon.

Setelah itu, Effendi Ghazali meminta izin untuk menyampaikan pertanyaan.

Pantauan Arus Lalu Lintas di Underpass Jatingaleh Pagi Ini, Jelang Akhir Pekan

Bripda Puput Rela Mundur Sebagai Polwan demi Ahok, Inilah Fakta-fakta Terkini Hubungan Mereka

Bripda Puput Rela Mundur Sebagai Polwan demi Ahok, Inilah Fakta-fakta Terkini Hubungan Mereka

Effendi Ghazali menyebut bahwa Jokowi saat debat bisa mengunci jawaban dengan baik.

Kemudian, Effendi Ghazali kurang sepakat dengan pendapat Budiman Sujdtamiko.

"Kalau petahan menyerang, menurut say itu agak aneh," ujarnya.

Effendi lantas menilai meski Prabowo-Sandi diserang oleh Jokowi saat debat, namun capres cawapres nomor urut 2 ityu berhasil tenang dan keluar dari serangan.

"Beliau berhasil menahan diri, sehingga sekarang terbuka kesempatan untuk disukai secara berkomunikasi," ujarnya.

Effendy lantas menyebut bahwa penampilan Prabowo saat debat bisa membuktikan bahwa prabowo bukanlah pemimpin dengan model diktaktor.

Kemudian, Budiman Sudjatmiko menyebut bahwa dalam debat, Jokowi tidka mellu menyerang dan bertahan.

"Control offensive, dan jangan dilihat momentum politik hanya debat kemarin, pak Jokowi adalah garuda," ujarnya.

Kemudian, Fadli Zon membantah pernyataan Budiman.

"Pak Prabowo mengambil suatu postur sebagai negarawan menjawab pertanyaan saat debat, Pak Jokowi tidak mampu meenghadirkan apa yang telah dia laksanakan selama 4 tahun lebih di bidang ini," ujarnya.

Budiman lantas membantah.

"Apa yang akan dilakukan Pak Prabowo-Sandi, itu sudah dilakukan Pak Jokowi, Pak Prabowo-Sandi hanya ingin mencicipi kursi presiden, tanpa ada visi misi yang baru," ujarnya.

Fadli Zon lantas menyebut seharusnya, petahana menjawab dengan apa yang sudah dilakukan.

Setelah itu, Karni Ilyas melempar pertanyaan.

Kalau saya lihat kubu Pak Jokowi juga agak emosi, kemudian pertanyaan Pak prabowo dijawab dengan lari kemana-mana," ujar kanri.

Lantas, Budiman membantah.

"Justru pertanyaan Prabowo dijawab dengan tegas," ujar Budiman.

Karni Ilyas lantas melempar pertanyaan kembali,

"Ketika ada pertanyaan terkait hukum yang tidak equal, misalnya kalau kubu Jokowi ngaduin langsung diladeni, tapi kalau kubu Prabowo nggak diurus sehingga menimbulkan seoalah-olah ketidakadilan dan Pak Jokowi jawabnya ke mana-mana."

"Yang ditegaskan dalam pernyataan Pak Jokowi, berkali-kali mengucapkan serahkan pada proses hukum, ketika Pak Sandi membahas soal nelayan di karawang, pak Jokowi bilang serahkan pada proses hukum"

"Sebenarnya di zaman Pak Jokowi, prses ganti rugi pada korban yang tidak bersalah tapi dihukum sudah ditingkatkan, sebagai bentuk komitmen pemerintah kepada korban fitnah, kalau mencontohkan kasus Ratna Sarumpaet, sebagai kasus yang besar, dan pertunjukaan tua dan muda yang kemudian berkumpul di 01, karena kasus itu dipolitisi sedemikian rupa, Pak Jokowi mencontohkan kasus ekstrem, betapa kasus pidana padahal itu fitnah dan digoreng alat politik," ujar Budiman.

Fadli Zon lantas menimpali.

"Ini seperti kaset rusak soal Ratna Sarumpaet terus diulang-ulang, padahal itu jelas dia yang berbohong dan kita yang jadi korbannya, pertanyaan Prabowo itu sangat spesifik, ada kepala desa yang menyambut Pak Sandi tapi dikriminalisasi, padahal banyak kepala daerah yang lain dibiarkan, Pak Anies Baswedan gara-gara gini (acungkan 2 jari) dipanggil, sementara banyak gubernur yang tanda tangan tidak diapa-apakan, ini jelas diskriminasi," ujar Fadli Zon.

Karni Ilyas lantas menghentikan dua perdebatan tersebut.

"Sudah jangan ada yang menanggapi lagi, anda dialog aja di luar nanti," ujar Karni menghentikan acara.

(TribunJateng.com/Woro Seto)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved