Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dituding Mirip Rocky Gerung, Sudjiwo Tedjo Tegas Membantah

Budayawan Sudjiwo Tedjo memberi bantahan tegas saat disebut mirip pengamat politik Rocky Gerung. Ia tidak mau disamakan

Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
kolase/Tribunjateng
Sudjiwo Tedjo Sebut Rocky Gerung Kebanyakan Teori 

TRIBUNJATENG.COM- Budayawan Sudjiwo Tedjo memberi bantahan tegas saat disebut mengikuti jejak pengamat politik Rocky Gerung.

Hal itu ia sampaikan melalui akun Twitter @sudjiwotedjo pada Sabtu (26/1/2019).

Mulanya, Sudjiwo Tedjo menuliskan cuitan mengenai imbauan agar tidak golput saat Pemilu.

Menurutnya hal itu bisa dilakukan sebagai upaya agar orang jahat tidak jadi pemimpin.

Pidato Harlah Muslimat NU ke-73, Presiden Jokowi: Jangan Saling Mencela

Hidayat Nur Wahid Tuding Jokowi Libatkan Jan Ethes di dalam Kampanye

Jalur Rel Kereta Api Terendam Banjir di Batang, Ini Rekayasa Keberangkatan Kereta oleh PT KAI

“Mari jgn Golput utk mencegah orang jahat jd pemimpin” itu hanya bener kalau yg kita coblos memang orang yg gak jahat.

Gmn kalau yang kita coblos justru orang jahat tapi dipoles seakan tak jahat dalam era Post Truth ini, era ketika kebenaran ud gak penting yg penting polesannya?," tulis Sudjiwo Tedjo.

Postingan itu lantas mendapat komentar dari netizen dengan akun @ayah_farid.

Akun tersebut menyamakan Sudjiwo Tedjo dengan Rocky Gerung.

Ia bahkan menyindir soal gelar profesor Rocky Gerung.

"Sujiwo tedjo rasa rocky gerung. Seperti menular sindrom yg di idap rocky gerung ke si mbah. Bedanya si mbah belum mengaku profesor aja," kata dia.

Menanggapi hal itu, Sudjiwo Tedjo mengungkapkan bahwa ia bukanlah pembela Rocky Gerung.

Melainkan pembela data.

Ia pun menyebutkan sejumlah data terkait Rocky Gerung.

Lebih lanjut, Sudjiwo Tedjo menegaskan dirinya tidak akan pernah menuduh orang tanpa data yang cukup.

"Aku bukan pembela Rocky Gerung atau siapa pun. Aku pembela data:

1) Rocky tak pernah mengaku dia profesor. Orang2 yg melabeli dia Prof;

2) Jauh sblm ada fenomena Rocky, aku dan buku2 yg kutulis sejak 2002 ud kek gini.

Sebobrok2 moralku, aku gak pernah nuduh org tanpa data cukup," ungkap Sudjiwo Tedjo.

Sudjiwo Tedjo juga memberikan peringatakan terkait era Post Truth di mana para pemimpin yang baik jadi terlihat jelek, dan sebaliknya.

"Gmn kalau yang paling jelek hanyalah paling jelek menurut polesan media?

Sejatinya agak baikan dibanding yang oleh media dipoles agak baikan.

Ingat, ini era Post Truth.. yang lebih jahat bisa dipoles lebih baik," katanya.

Setelah itu, Sudjiwo Tedjo membuat kamus edisi Pilpres.

menurutnya, jika seseorang nyinyir maka tidak memuji, smenetara jika menentang maka ikut-ikutan Rocky Gerung.

"Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi Pilpres:

Nyinyir = Tidak memuji

Menentang = Ikut-ikutan Rocky Gerung," tulisnya.

Kemudian, Sudjiwo Tedjo menilai bahwa pilpres 2019 telah selesai.

Info Gempa Hari Ini: Gempa Aceh Singkil 4,7 SR Tadi Malam dan Maluku 6,6 SR, Warga Panik

Ketua PWNU Jateng: Warga NU Tetap Ikuti Kepemimpinan Para Ulama Dalam Segala Hal

Bebas dari Penjara, Ahok BTP Terkejut Melihat Jalan di Jakarta

Sudjiwo menyebutkan bahwa sebaiknya kedua kubu saling bermusyawarah untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Menurutku Pilpres 2019 ud selesai. Drpd buang waktu/energi utk kampanye dll, mending kedua kubu berembuk program bareng utk kemajuan IPTEK, perbaikan lingkungan, perluasan lapangan kerja dll. Kalau kubu yg merasa ud kalah gak mau merapat, ya kubu yg rasa ud menang yg merangkul," tulisnya.

Sementara itu, melalui unggahan lainnya, Sudjiwo Tedjo sempat mencuitkan soal golput.

Sudjiwo Tedjo terlihat sempat menyindir kampanye para pasangan calon yang minim adu program.

"Nyuruh jangan Golput, tapi kampanye antara 2 kubu minim adu program. 22nya cuma balas2an receh model2 ginian:

“Pemimpin yg suka cuci tangan akan gampang memborong sabun rakyat” || “Mending borong sabun rakyat drpd beli kuda impor.”

Terus kalau Golput tambah meluas, marah2?," tulisnya.

(TribunJateng.com/Woro Seto)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved