Berkah Durian Kamun bagi Warga Desa Bondolharjo Banjarnegara
Masyarakat Tasikmalaya sempat dihebohkan dengan fenomena buah durian dengan harga fantastis.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: Catur waskito Edy
Sebagian pembeli yang datang ke dukuh Bunderan ternyata tak hanya ingin menjajal kelezatan durian Kamun. Meteka tak jarang ingin melihat langsung pohon yang konon berusia ratusan tahun itu.
Dia pun kerap mengantarkan pembeli yang ingin melihat langsung pohon Kamun yang kebetulan tidak jauh dari rumahnya.
Seperti halnya Agung (44) warga Blambangan Banjarnegara. Ia mengaku penasaran dengan cerita durian Kamun yang melegenda.
Meski tinggal di kecamatan tetangga, sekalipun ia belum pernah merasakan rasa durian Kamun asli. Setiap kali berniat membeli, ia tidak pernah berhasil mendapatkan durian Kamun dengan alasan habis.
Ia pun mengaku penasaran dengan pohon durian Kamun asli yang belum pernah dia jumpai. Saat kesempatan itu datang, dia bersama rombongannya sekantor berkunjung ke Bunderan untuk membeli durian Kamus asli sekaligus melihat langsung pohonnya. Ia pun berhasil memeluk pohon durian yang memiliki luas lingkar sekitar tiga depa orang dewasa itu.
“Jadi ingin tahu bagaimana sebenarnya rasa durian yang dicari-cari orang ini” katanya.
Pemilik pohon Kamun Mudakir mengaku kewalahan menerima pesanan durian Kamun. Jumlah permintaan yang mencapai ribuan tak sebanding dengan produktivitas durian Kamun yang hanya mencapai ratusan setiap panen. Saat musim cuaca ekstrem, produktifitas pohon tua itu bahkan turun drastis.
Ia pun mencoba menganakkan Kamun dengan metode cangkok dan okulasi.
Harapannya, durian Kamun bisa diproduksi dari banyak pohon untuk memenuhi permintaan yang terus mengalir.
Tak dinyana, pohon durian hasil pembibitan tersebut belum sesuai harapan. Buah durian dari bibit Kamun anakan memiliki rasa yang berbeda dengan pohon induknya.
"Bibitnya sudah ada yang berbuah, tapi rasanya beda. Sehingga pesanan durian Kamun tetap saya ambilkan dari pohon induknya," katanya. (*)