Rocky Gerung Tak Mau Diberi Pertanyaan, Reaksi Karni Ilyas Bikin Penonton Heboh
Pengamat politik Rocky Gerung enggan diberi pertanyaan oleh pembawa acara ILC, Karni Ilyas hingga membuat penonton heboh.
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
"Soal Abu Bakar Baasyir, apakah ingi kedunguan dari orang istana, atau kesengajaan untuk merongrong legitimasi dari presiden Jokowi, yang dilakukan presiden hari ini adalah hoaks, karena dia terburu-buru ingin segera pamer legitimasi baru, dengan membeli asuransi baru, sehingga seolah-olah Maruf Amin tidak cukup dan mendatangkan Abu Bakar Baasyir," ujarnya.
Rocky Lantas mengatakan bahwa di dalam istana tenagh terjadi pasar gelap kekuasaan.
"Yang sampai sekarang, kita nggak tahu siapa pemain utamanya, tetapi yang kita tahu adalah ongkos yang berbahaya untuk ongkos demokrasi akhir-akhir ini," ujarnya.
Tampak Rocky menyudahi argumennya dan tidak membolehkan Karni ILyas untuk bertanya kembali.
"Saya kira sudah, Pak Karni Ilyas seharusnya tidak bertanya lagi kepada saya," ujar Rocky.
Mendengar pertanyaan itu, Karni ILyas lantas menimpali.
"Nggak saya juga nggak mau tanya," ujar Karni Ilyas membuat penonton tersenyum.
Diketahui, pemerintah Indonesia masih tarik ulur terkait pembebasan Ba'asyir.
Berita pembebasan Ba'asyir awalnya dibeberkan oleh penasihat hukum pribadi Jokowi, Yusril Ihza Mahendra.
Ketika pernyataan Yusril dikonfirmasi kepada Presiden Joko Widodo, ia membenarkan bahwa telah menyetujui pembebasan Ba'asyir.
Menurut Jokowi, Baasyir dibebaskan karena alasan kemanusiaan. Sebab, pimpinan dan pengasuh pondok pesantren Al-Mukmin Ngruki, Sukoharjo itu sudah berusia 81 tahun dan sudah sakit-sakitan.
"Ya yang pertama memang alasan kemanusiaan, artinya beliau kan sudah sepuh. Termasuk ya tadi kondisi kesehatan," kata Jokowi usai meninjau pondok pesantren Darul Arqam, di Garut, Jumat (18/1/2018) siang.
Berbagai kritik bermunculan terkait keputusan itu karena dinilai tidak memiliki landasan hukum.
Kemudian, pada Senin (21/1/2019) malam, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto menggelar jumpa pers mendadak di kantornya.
Wiranto menegaskan, pembebasan Ba'asyir membutuhkan pertimbangan dari sejumlah aspek terlebih dahulu.