Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Rocky Gerung Tak Mau Diberi Pertanyaan, Reaksi Karni Ilyas Bikin Penonton Heboh

Pengamat politik Rocky Gerung enggan diberi pertanyaan oleh pembawa acara ILC, Karni Ilyas hingga membuat penonton heboh.

Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
KOLASE TRIBUN JATENG
Rocky Gerung dan Karni Ilyas 

Apa yang salah, menurut Rocky Gerung adalah presiden terlalu gegabah mengabarkan yang belum jelas keputusannya.

"Ini soal kegagalan memperlihatkan dignity dan bonafiditas dari presiden sebagai kepala negara, itu soal yang pertama."

"Sehingga orang melihat presiden selalu ingin curi start, melakukan sesuatu yang seharusnya tidak perlu dia lakukan karena tergesa-gesa," ulasnya.

Rocky Gerung turut memberikan contoh lain, seperti pembagian sertifikat yang menurutnya, presiden tidak perlu turun tangan untuk membagikan pun rakyat akan dapat.

"Itu sama saja presiden yang membagikan sertifikat, yang sebetulnya didiemin pun rakyat akan dapat sertifikat, tapi tunggu momentum, presiden datang jadi seolah-olah itu kasih sayang negara, padahal itu hak warga negara, bukan kasih sayang soal negara," ujarnya.

Rocky Gerung kembali menelisik, menurutnya, ada motif politik setelah dilakukan analisis atas polemik tersebut.

"Demikian juga Ustaz Abu Bakar Ba'asyir, yang sudah dari Hak yang diterangkan itu, 2017 ditunda, supaya presiden yang mengucapkan itu."

"Apa di belakang itu, setelah semua alasan kita telisir, yang tertinggal adalah motif politik. Yaitu menambal elektabilitas, ini duduk perkaranya, di dalam pikiran publik itu sinopsis yang ditangkap."

Rocky Gerung Diperiksa Polisi, Fadli Zon: Menakuti Orang Kritis Berakal Sehat

Resmi Dilantik, Perwanti Jawa Tengah Akan Fokus Memberdayakan Kaum Marjinal

Warga NTT Wajib Berbahasa Inggris Setiap Hari Rabu

"Mau dibantah dengan cara apapun, presiden ingin menunggangi suara islam, karena statistik menunjukkan, pemilu adalah tergantung pada suara islam, jadi kita tidak perlu menganalisis sesuatu yang kasat mata sebetulnya, yaitu bahwa jumlah suara untuk memperoleh kekuasaan berkurang karena cara memasaknya keliru." ujarnya.

Seolah-olah presiden itu mau bilang begini, Ma'ruf Amin merupakan premi meraup suara islam, karena tidak cukup, pakai suara Abu Bakar Baasyir, itu seperti orang rakus lagi sakit, mau pakai 2 asuransi, Maruf Amin tidak cukup, didatangkan Baasyir, tapi salah konsep, sehingga kacau lagi kan hari ini," ujarnya.

Menurut Rocky pemerintah tidak perlu banyak mencari alasan.

"Tidak perlu diputer-puter, karena orang bisa lihat secara telanjang, apa sebtulnya di balik motif itu," ujarnya.

Rocky lantas mengatakan bahwa presien tidak mengerti konsep penegakan hukum dan penegakkan HAM.

"Itu kekacauan yang ditumpuk-tumpuk," ujarnya.

Kemudian, Rocky menilai pemerintahan tdaik memiliki sistem untuk koordinasi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved