Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tanggapi Faldo Maldini, Addie MS: Saya Bukan Siapa-siapa, Hanya Pengamen Biasa

Musisi Addie MS tampak perang cuitan dengan Wasekjen PAN, Faldo Maldini soal haox mobil yang ditempeli poster.

Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
kolase/tribunjateng
Twittwar Addie MS dengan Faldo Maldini 

Penyanyi yang mendapat besutan tangan dinginnya, antara lain Vina Panduwinata, Utha Likumahuwa, Chrisye, Krisdayanti, hingga musisi mancanegara seperti Suzanne Ciani dari Amerika Serikat.

Addie telah meraih 3 Golden Trophy BASF Awards sebagai penata musik terbaik, 2 Golden Records untuk album Vina Panduwinata, dan 2 Silver Records untuk album Chrisye.

Addie pernah membuat 3 orkestrasi dalam album Dream Suite karya Suzanne Ciani, yang dinominasikan dalam Grammy Awards ke-38 sebagai The Best New Age Album.

Pengalamannya dalam dunia musik antara lain sebagai penata musik dan konduktor untuk lagu "Sayang" ciptaan Titik Hamzah pada Festival Internacional de la Cancion, Chili, pada tahun 1983 serta music director untuk BASF Awards selama 7 tahun berturut-turut. Pada tahun 2005 Addie dipercaya memimpin Manila Philharmonic dalam acara Miss ASEAN di Jakarta.

Setelah 15 tahun meninggalkan jalur musik pop dan berkonsentrasi di musik simfonik, Addie mulai berkiprah kembali di musik pop saat tampil sebagai music director dan konduktor dalam konser tunggal Vina Panduwinata, Viva Vina pada tahun 2006.

Pada tahun 1991, Addie bersama Oddie Agam dan pengusaha Indra Usmansjah Bakrie, mendirikan Twilite Orchestra, sebuah 'pops orchestra, yakni orkestra simfoni yang tidak hanya memainkan musik klasik saja, namun juga musik film, drama musikal, musik pop, dan tradisional yang diaransemen secara simfonik. Tahun 1992, tepatnya bulan Februari, Twilite Orchestra sukses menggelar konser dengan David Foster di televisi swasta RCTI.

Pada tahun 1998, Addie bersama Youk Tanzil dan Victorian Philharmonic Orchestra membuat album rekaman Simfoni Negeriku di Australia, di mana untuk pertama kalinya lagu-lagu nasional dan perjuangan Indonesia diaransemen secara simfonik dan direkam dalam format CD dan kaset.

Bersama Twilite Orchestra, di tahun 2004 Addie merilis album La Forza del Destino, sebuah album rekaman simfonik pertama di Indonesia yang menampilkan karya-karya musik simfonik klasik Barat dalam bentuk album CD.

Semangatnya dalam memasyarakatkan musik simfonik tidak berhenti di rekaman simfonik lagu-lagu perjuangan dan klasik Barat saja.

Pada tahun 2012 Addie MS membuat rekaman lagu-lagu daerah Indonesia yang digubah secara simfonik, bersama Garuda Indonesia. Album rekaman yang diberi judul 'The Sounds of Indonesia ini mampu bertahan beberapa hari di urutan teratas di Top Album, iTunes.

Addie juga menjadi penata musik sejumlah film dan pertunjukan, antara lain Biola Tak Berdawai, Dealova, Cinta Pertama, In the Name of Love, Summer Breeze, Sepuluh dan musik untuk drama musikal Opera Anoman.

Pada tahun 2003, Addie juga diberi kepercayaan oleh Panglima TNI untuk menciptakan lagu Mars dan Himne TNI.

Banyak juga perusahaan dan organisasi yang mempercayakannya untuk menciptakan atau mengorkestrasikan lagu tema atau mars mereka, seperti Garuda Indonesia, Pertamina, Summarecon, Agung Podomoro, Sharp, Kadin dan lainnya.

Sejak tahun 1998, Addie bersama Twilite Orchestra melaksanakan misi edukasi melalui konser di berbagai sekolah maupun universitas. Bersama ‘Sampoerna untuk Indonesia’, Twilite Orchestra mengadakan konser tahunan untuk mahasiswa di Istora Senayan dan di beberapa universitas dengan nama Musicademia yang telah dimulai sejak tahun 2000 sampai 2010.

Masih dengan misi yang sama, Addie mendirikan Twilite Youth Orchestra pada tahun 2004, yakni sebuah orkes remaja yang tampil di sekolah-sekolah maupun di konser umum.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved