Diduga Idap HIV/AIDS, 14 Murid SD di Solo Ditolak Orangtua Siswa Lainnya
Orangtua murid mengancam akan memindahkan anak-anaknya apabila 14 siswa yang mengidap HIV/AIDS itu tidak dipindahkan
"Saat sekolah di SD Bumi tidak ada masalah. Mereka sudah tiga tahun sekolah di situ."
"Pihak wali murid tidak ada masalah dan pihak sekolah pun OK," ungkap Yunus.
"Ini masalah mulai timbul ketika ada program regrouping sekolah dari pemerintah," tambahnya.
Apa tanggapan Kantor Dinas Pendidikan Surakarta?
Kepada Bidang Pendidikan Dasar Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kota Surakarta, Wahyono, mengatakan solusi yang sedang disiapkan adalah mencarikan sekolah di sekitar lokasi penampungan Yayasan Lentera.
Pihaknya berjanji dalam waktu sepekan ini akan mengumpulkan sejumlah sekolah yang letaknya tak jauh dari rumah singgah tersebut.
"Nanti sekolah yang ada di sekitar Yayasan Lentera akan kami undang dalam."
"Karena pihak Lentera menginginkan dan diusahakan semaksimal mungkin supaya anak-anak itu sekolah formal," kata Wahyono.
"Dikumpulkannya sekolah juga akan mengundang kepala sekolah, guru dan komite itu untuk diberikan pengertian dulu," tambahnya.
Dijanjikan sosialisasi HIV/AIDS di sekolah-sekolah
"Kantor Dinas Pendidikan Kota Surakarta berjanji akan menggelar sosialisasi tentang HIV/AIDS agar muncul kesadaran agar mereka dapat menerima anak-anak pengidap HIV/AIDS", kata Wahyono.
Menurutnya, pihaknya akan menggandeng berbagai otoritas terkait untuk bersama-sama menggelar kampanye terkait HIV/AIDS.
"Harapannya dengan komunikasi seperti itu bisa menyadarkan anak-anaik itu anak-anak kita, anak Solo, dan anak Indonesia yang usia sekolah itu harus sekolah. Kuncinya itu, harus sekolah," ujarnya. (*)
Artikel ini telah tayang di BBC News Indonesia dengan judul 'Karena mengidap HIV/AIDS', 14 murid SD di Solo ditolak orang tua siswa