BERITA LENGKAP: Takmir Masjid Kauman Keberatan Pamflet Ajakan Salat Bersama Capres
Komisioner Bawaslu Jawa Tengah Rofiuddin ikut angkat bicara terkait sikap keberatan dari Ketua Takmir Masjid Kauman Semarang, KH Hanief Ismail
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Komisioner Bawaslu Jawa Tengah Rofiuddin ikut angkat bicara terkait sikap keberatan dari Ketua Takmir Masjid Kauman Semarang, KH Hanief Ismail, terhadap kedatangan Capres 02 Prabowo untuk salat Jumat di Masjid Kauman, Semarang.
Menurut Rofiuddin, siapapun boleh melakukan salat Jumat dan hal semacam ini bukanlah ranah Bawaslu. Ranah Bawaslu hanya pada persoalan larangan kampanye di masjid maupun tempat ibadah.
"Siapapun boleh salat di masjid manapun. Tanpa melihat latar belakangnya. Karena beribadah merupakan hak semua orang. Kecuali jika terjadi kampanye di tempat ibadah. Hal tersebut bisa kami tindak," paparnya melalui sambungan telepon, Kamis (14/2) siang.
• Misteri Motif Bripka Poltak Tewas Bunuh Diri, Ada Sosok yang Mengaku Bersalah
• Cinta Terlarang Nenek 75 Tahun dengan Brondong 26 Tahun Berakhir Petaka, Dibunuh Usai Bercinta
• TERLALU! Mahasiswi asal China Ini Mengamuk dan Lempar Tahu ke Sekuriti Stasiun
Bawaslu Kota Semarang sudah melakukan tindakan dengan mengirimkan surat kepada tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Sandi.
Surat tersebut isinya tidak melarang Capres 02 Prabowo Subianto untuk salat di Masjid Kauman Semarang. Namun dalam surat Bawaslu menegaskan larangan kampanye di tempat ibadah.
"Bawaslu Kota Semarang sudah melakukan tindakan dengan mengirim surat kepada tim kampanye Prabowo Sandi, supaya tidak melakukan kampanye di tempat ibadah," ucapnya.
Sesuai dengan pasal 280 ayat 1 huruf H, pelaksana, peserta, dan tim kampanye dilarang menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan untuk kampanye.
"Semua sudah tertuang dalam aturan dan jelas. Kami tidak melarang siapapun untuk beribadah. Yang kami larang adalah menggunakan tempat ibadah untuk kampanye," tegasnya.
Takmir Masjid Agung Semarang atau Masjid Kauman menyatakan keberatan adanya rencana Calon Presiden Nomor Urut 2, Prabowo Subianto hadir di Masjid Agung Kauman, Jumat (15/2).
Kedatangan Prabowo untuk salat Jumat di Masjid Kauman dinilai upaya politisasi dengan memakai tempat ibadah untuk kepentingan politik.
• Balita Korban Pencabulan Ayah Kandungnya Itu Kini Jadi Pendiam
Keberatan ada pamflet
Ketua Takmir Masjid Agung Semarang, KH Hanief Ismail menceritakan, pengurus Partai Gerindra mendatangi Masjid Kauman Rabu (13/2) untuk memberikan informasi terkait rencana Prabowo akan salat di Masjid Kauman. Pada saat itu, pihak Masjid tidak keberatan dengan rencana tersebut.
Adapun hal yang membuat pihak masjid keberatan akan rencana itu yakni, beredarnya pamflet berupa ajakan untuk salat Jumat bersama Prabowo.
"Kami kaget ketika ada pamflet hadirilah salat Jumat bersama Prabowo. Saya juga dikabari pagi ini di lingkungan sekitar masjid dipasangi pamflet. Ini yang kami keberatan masjid dijadikan tempat kampanye," kata Hanief, Kamis (14/2).
Dia menilai, adanya pamflet yang tersebar tersebut merupakan upaya politisasi dari pihak Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 2.