Dulu Ratusan Orang Tewas dan Jadi Tragedi Terburuk di Banjarnegara, Bukit Tlaga Lele Kembali Longsor
Bukit Telaga Lele yang berada di atas pemukiman warga runtuh hingga mengubur perkampungan dan seisinya
Penulis: khoirul muzaki | Editor: muslimah
Siswanto mengatakan, lahan bekas terdampak longsor itu sengaja ditanami kayu-kayuan oleh warga. Tanaman jenis itu tak butuh perawatan intensif layaknya tanaman musiman. Karena itu, lahan pertanian itu jarang dikunjungi petani.
"Itu kan ditanami pohon, jadi jarang petani kesitu,"katanya
Meski tak berdampak langsung terhadap warga, peristiwa ini bisa jadi alarm bagi penduduk sekitar.
Bukit yang pernah melenyapkan sebuah dusun dan menewaskan ratusan korban jiwa itu ternyata belum berhenti mengancam.
Longsor masih bisa terjadi sewaktu-waktu hingga mengancam keselamatan warga. Masih banyak material bukit yang belum terlepas jika tanah kembali bergerak.
Sebelum longsor yang baru-baru ini terjadi, dinding bukit memang sudah merekah. Kondisi itu bahkan terlihat jelas saat pengendara melintasi jalan raya provinsi, Desa Sampang Karangkobar.
Longsor kali ini membuka kembali memori kelam peristiwa longsor besar 2014 silam yang merenggut nyawa seratusan korban jiwa.
Sementara, sisa warga yang selamat kini telah membuka lembaran kisah hidup baru di desa lain. Bersama anggota keluarga atau warga lain yang masih tersisa, mereka berusaha mengubur trauma, lalu membangkitkan asa baru yang penuh bahagia. (*)