Kapal Selam Buatan PT PAL segera Diluncurkan, Bisa Saingi Produk Rusia
Dua kapal dibuat di Korea dan satu dibangun di PT PAL Indonesia. Ini merupakan bentuk tranfer teknologi perkapalan
Kapal selam tersebut adalah pesanan ketiga TNI AL yang dipercayakan pembuatannya kepada PT PAL Indonesia sebagai perusahaan galangan badan usaha milik negara ( BUMN). Dua kapal selam sebelumnya telah lebih dahulu diserahterimakan dengan dibuat gabungan PT PAL Indonesia bekerja sama dengan perusahaan galangan di Korea Selatan.
Budiman menerangkan, kapal selam yang akan diluncurkan itu, semua perakitannya dilakukan secara mandiri oleh anak bangsa di galangan PT PAL Indonesia yang berlokasi di kawasan Tanjung Perak, Surabaya, setelah mendapat transfer teknologi dari Korea Selatan.
Kepala Humas PT PAL Indonesia Bayu Witjaksono mengatakan, tiga kapal selam yang dipesan oleh TNI AL itu merupakan program pertama dari transfer teknologi antara PT PAL Indonesia dan Korea Selatan.
Kapal selam pertama bernama KRI Nagapasa-403 telah diresmikan secara langsung oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu pada 2 Agustus 2017 dan saat ini telah memperkuat armada RI. Kapal selam kedua KRI Ardadedali 404 juga telah diresmikan di Galangan Daewoo, Korea. Dan kapal selam ketiga, baru akan diluncurkan besok Maret 2019.
Selainitu, Kemenhan RI juga melakukan pengadaan kapal perang tipe Kapal Cepat Rudal 60 Meter (KCR 60 M) kepada PT PAL Indonesia (Persero) yang telah terkontrak pada tanggal 28 Desember 2018, di PT PAL, Surabaya, Senin (25/2) lalu.
Pengadaan tersebut meliputi Paltform dan Sensor Weapon Control (SEWACO) untuk KCR-60 meter kapal ke 5 dan 6, serta SEWACO untuk KCR-60 meter kapal ke-3 (KRI Halasan - 630), KCR-60 kapal ke-4 (KRI Kerambit 627).
Empat alutsista yang bakal memperkuat TNI AL itu dipesan dan diproduksi langsung di galangan PT PAL Indonesia. Kemenhan mengucurkan Rp 1,66 trilliun untuk tiap unit pengadaan KCR 60 paket platform plus Sewaco dan Rp1,2 trilliun untuk KCR 60 paket Sewaco per unit. (kompas/surya)