Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Mau Kemana SPG Pasar Raya Sri Ratu Pemuda Semarang Setelah Resmi Ditutup? Inilah Pengakuannya

Pasar Raya Sri Ratu cabang terakhir di Jalan Pemuda No.29-33, Pandansari, Kota Semarang, resmi ditutup, Kamis (28/2).

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Catur waskito Edy
saifu masum
Para karyawan Sri Ratu terlihat membereskan dagangannya untuk di-packing sebelum dibawa ke tempat yang baru, Kamis (28/2/2019) 

SEMARANG, TRIBUNJATENG.COM - Pasar Raya Sri Ratu cabang terakhir di Jalan Pemuda No.29-33, Pandansari, Kota Semarang, resmi ditutup, Kamis (28/2/2019).

Pantauan Tribun Jateng, Kamis pagi, kabar terkait penutupan Pasar Raya Sri Ratu sebelumnya telah beredar luas.

Kepastian penutupan, terlihat saat para karyawan mulai mengemas barang-barangnya sejak kemarin.

Stand-stand tampak sudah kosong dari produk-produk yang dijualnya.

Aktivitas operasional pun tak tampak di seluruh lantai yang ada.

Yang terlihat, puluhan karyawan sibuk mengemas masing-masing barangnya hingga tanpa tersisa.

Operation Manager Sri Ratu Group, Tri Budi Suharyono,membenarkan bisnis retailnya resmi ditutup.

Seremonial penutupan dilakukan pada malam hari sekitar pukul 20.30-21.00 WIB.

"Benar operasional SR berakhir hari Kamis ini.

Diikuti acara seremonial bersama seluruh karyawan," terang Tri.

Pria Yang Mengaku Nabi Yang Menghidupkan Orang Dalam Peti Jenazah Kini Digugat ke Pengadilan

Menurutnya, momentum seremonial ditujukan sebagai ajang mengenang secara bersama Sri Ratu yang pernah berkibar di Kota Semarang.

Selain itu, pihaknya akan melakukan penutupan simbolis rolling door (pintu) yang disaksikan secara bersama para karyawan.

"Jumat pagi, retail sudah fiks tutup operasional.

Terkecuali Bojong Food Corner (makanan kuliner) tutup operasional pada 20 Maret mendatang," ucap Tri.

Tri menandaskan, bisnis retail yang berlangsung sejak 1978 tersebut akan berganti menjadi bisnis properti.

Hal tersebut dikarenakan pihaknya sudah tidak mampu lagi bersaing dengan swalayan mal lain di Semarang.

"Sebenarnya kami sudah merasa tidak mampu beroperasi maksimal pada kurun waktu 4 tahun terakhir.

Kami mencoba bertahan tetapi tidak kuat," terang Tri.

"Kalau kami paksakan harus mengubah total keseluruhan baik segi bangunan ataupun managemen.

Itu yang kami tidak bisa," imbuhnya.

JANGAN LUPA CEK! Modus Penipuan Pinjam Uang Melalui Aplikasi Whatsapp dengan Mengaku Kenal

Terakhir

Menurut Tri, dari total delapan swalayan yang ada, Sri Ratu Pemuda Semarang menjadi swalayan terakhir yang masih beroperasi.

Lainnya adalah Sri Ratu Peterongan Semarang, Purwokerto, Madiun, Kediri, Tegal, dan dua di Pekalongan.

Mereka sudah terlebih dahulu menutup operasional retailnya.

Faktor yang sama menjadi penyebab tutupnya kedelapan cabang tersebut.

Sehingga sejak kurun waktu satu tahun terakhir pihaknya sudah mulai mengurangi penyewa yang masuk.

Dari total rata-rata yang ada yakni 122 penyewa berangsur mengalami pengurangan hingga berakhir 60 penyewa yang ada, dan kini semuanya sudah mengemasi barang-barangnya.

TRAGIS! Operasi Hidung Jadinya Tak Sempurna dan Mata Terganggu, Ternyata Dokter Kecantikan Gadungan

Dengan ditutupnya operational retail Pasar Raya Sri Ratu dan beralih ke properti, namanya pun nanti berubah menjadi Living World Sri Ratu.

"Doakan bisa launching pada Mei 2020 nanti," ucapnya.

Seorang karyawan produk baju anak-anak, Andriana, mengaku merasa sedih dengan ditutupnya tempat ia bekerja.

Namun, Ana --panggilannya-- tetap optimistis dan semangat meski harus pindah di tempat yang baru.

"Kalau soal packing sudah saya lakukan sejak 22 Februari.

Sejak itulah saya sudah tutup operasional produk saya," ujar Ana.

Lebih lanjut, sekitar 1000-an produk sisa dari 4000-an produk tersedia biasanya siap dipindahkan ke tempat yang baru.

Menurutnya, pihaknya akan beralih secepatnya di Swalayan Ada Jalan Siliwangi Semarang untuk mengejar omzet yang sempat turun.

Apalagi, sebut Ana, momen penutupan mendekati waktu puasa dan atau Lebaran.

"Sudah nyaman banget di sini, 8 tahun coba.

Kadang beberapa SPG malah menyebutnya surganya orang bekerja (sebagai SPG).

Bukan karena dimanjakan, hanya saja suasana, peraturan, dan semua managemennya tidak memberatkan karyawan," terang Ana.

Sementara itu, seorang pengunjung, Wulandari (45), mengungkapkan kerap kali berbelanja di Sri Ratu.

Karena itu, dia tak menyangka tempatnya belanja sejak awal-awal menikah harus tutup.

Ia berharap kesuksesan yang sama bisa diraih managemen Sri Ratu meski dalam bentuk bisnis yang lain.

"Saya sih sudah mendengar beberapa waktu yang lalu.

Sempat datang langsung juga begitu rumor tutup semakin kuat.

Dan juga merasakan diskon-diskonnya juga.

Apapun yang diambil semoga tetap berjaya ke depannya," ujar perempuan asli Semarang tersebut di Bojong Food Corner lokasi Sri Ratu. (sam)

Ramalan Zodiak Besok Sabtu 2 Maret 2019, Leo Jangan Terlalu Sensitif dengan Lelucon Sederhana

Coba Evakuasi Sarang Tawon Sendirian, Warga Semarang Ini Disengat Tawon Hingga Meninggal Dunia

Buronan Penipuan Rekrutmen Pramugari Lion Air Ditangkap, Korban Tertipu Puluhan Juta

CATAT! Jadwal MotoGP 2019, 19 Seri Bakal Siaran Langsung Trans7

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved