Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pilpres 2019

Hasil Survei Puskaptis: Prabowo Sandi Unggul 2,4 Persen dari Jokowi-Maruf Amin, Menang di Basis NU

Puskaptis merilis hasil survei yang menyatakan elektabilitas Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno unggul tipis dari pasangan Jokowi - Maruf Amin

Editor: m nur huda
Tribunnews.com/Rina Ayu
Direktur Eksekutif Puskaptis, Husin Yasid, saat memaparkan survei di hotel kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/4/2019) 

Lalu Jawa Barat, Prabowo-Sandi memperoleh suara sebesar 56,58 persen dan pasangan pertahana 38,33 persen.

Wilayah Banten, Prabowo-Sandi 56,43 persen dan Jokowi-Maaruf 38,12 persen.

Diperkuat pula di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, pasangan berjargon Adil dan Makmur ini dengan perolehan 53,55 persen, sedangkan Jokowi-Maaruf 43,84 persen.

Kemudian, menang di basis NU yakni Jawa Timur, Prabowo-Sandi unggul tipis 51,23 persen dari Jokowi - Maaruf yang mendapat suara sebesar 47,19 persen.

"Sosok Prabowo-Sandiaga ini dipandang mampu memperbaiki kondisi ekonomi saat ini serta memiliki karakter tegas dan berwibawa," kata Husin.

Pulau Jawa merupakan pulau dengan pemilih terbesar sekitar 58,14 persen atau 107.982.593 pemilih.

Berubah Dibanding Januari 2019

Sebelumnya, pada Januari 2019, Puskaptis juga merilis hasil survei elektabilitas para kandidat Pilpres 2019.

Dalam survei tersebut pasangan Jokowi-Ma'ruf masih unggul dengan perolehan 45,90 persen suara.

Sementara Prabowo-Sandi memperoleh 41,80 persen suara, dan yang belum menentukan pilihan sebanyak 12,30 persen suara.

Atau dengan kata lain selisih elektabilitas keduanya tinggal 4,1 persen.

Direktur Eksekutif Puskaptis, Husin Yazid mengatakan, banyak latar belakang yang membuat responden kemudian memilih Prabowo-Sandi.

"Di antaranya menginginkan perubahan dan presiden baru, sosok Prabowo-Sandi dipandang mampu memperbaiki kondisi ekonomi saat ini serta memiliki karakter tegas dan berwibawa," katanya dalam siaran persnya, Selasa, (29/1/2019).

Sementara itu, mereka yang memilih Jokowi karena menganggap calon petahana tersebut mampu melanjutkan pembangunan, merakyat, dan berpengalaman.

"Selisih antara keduanya yang sangat tipis, sebagai petahana karena tingkat kepuasan publik terhadap kinerja kebijakan ekonomi rendah," katanya.

Dalam survei tersebut diketahui, terdapat 46,61 persen yang menginginkan Jokowi jadi presiden lagi.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved