Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Mantan KSAL: Pernyataan Prabowo Sangat Membahayakan, Membuat Rakyat Tak Percaya TNI

Mantan KSAL Laksamana (Purn) Bernard Kent Sondakh meminta Prabowo Subianto meluruskan pernyataannya soal kondisi pertahanan Indonesia.

Editor: m nur huda
ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kedua kanan) bersama Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) memberikan orasi politik saat kampanye terbuka di Stadion Sriwedari, Solo, Jawa Tengah, Rabu (10/4/2019). Kampanye terbuka bertema Prabowo Menyapa tersebut dihadiri partai pendukung, relawan dan tokoh nasional Koalisi Adil Makmur. 

Apabila musuh memiliki 10 kapal selam, kita juga harus memiliki 10 kapal selam.

Pemikiran seperti ini, menurut Bernard keliru. Sebab, kekuatan pertahanan bukan hanya diukur dari kuantitas dan kualitas alat utama sistem persenjataan. Namun juga dari faktor lainnya.

"Ada banyak faktor yang dihitung. Mulai dari alutsista kita sendiri, strategi dan taktik apa yang digunakan, militansi rakyatnya, kondisi geografis dan masih banyak lagi," ujar Bernard.

"Kita ingat dulu kita menang lawan penjajah hanya dengan bambu runcing. Vietnam menang melawan AS karena jalur tikusnya. Yang seperti itu harus dihitung juga," lanjut dia.

Di sisi lain, menurut Bernard, pembangunan pertahanan Indonesia saat ini seharusnya sudah tidak lagi didasarkan pada prediksi invasi fisik semata.

Menurut Bernard, yang paling krusial bagi Indonesia ke depan adalah potensi terjadinya perang asimetri.

Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla saat ini pun dinilai telah memulai pembangunan pertahanan Indonesia demi menghadapi perang asimetri dengan baik.

Mulai dengan membentuk lembaga yang mengurusi siber hingga memperkuat intelijen di berbagai instansi.

Ia berharap Prabowo meluruskan pernyataannya itu. Jangan sampai, pernyataan itu membuat TNI aktif maupun yang sudah purnawirawan merasa sakit hati.

Jangan remehkan TNI

Jokowi sebelumnya menyebut, banyak unsur TNI yang memprotes pernyataan Prabowo.

Kepada Jokowi, mereka langsung mengoreksi pernyataan Prabowo itu dengan menunjukkan data indeks kekuatan militer yang dirilis Global Firepower (GFP) 2019.

Data itu menunjukkan, TNI saat ini adalah angkatan bersenjata yang kekuatannya nomor satu di Asia Tenggara.

Masih berdasarkan rilis yang sama, Jokowi juga menegaskan bahwa TNI adalah angkatan bersenjata nomor 5 terkuat di tingkat Asia. Adapun di tingkat dunia, kekuatan TNI adalah peringkat 15.

"Ya kita bangga dengan itu. Artinya, jangan diremehkan TNI kita. Jangan dikecilkan TNI kita. TNI kita besar. Nomor satu di Asean. Nomor satu di Asean," tegas Jokowi lagi.

Adapun Prabowo sudah membantah jika dirinya disebut tidak percaya dengan TNI. Prabowo mempertanyakan kekuatan alat utama sistem senjata (alutsista) Indonesia.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved