Perawat Asal Selandia Baru Diculik ISIS, Pasukan Khusus Dikerahkan untuk Pembebasan
Selandia Baru mengumumkan mereka mengerahkan pasukan khusus untuk mencari dan menyelamatkan seorang perawat yang ditawan ISIS
TRIBUNJATENG.COM - Selandia Baru mengumumkan mereka mengerahkan pasukan khusus untuk mencari dan menyelamatkan seorang perawat yang ditawan Negara Islam Irak dan Suriah ( ISIS).
Detil penculikan Louisa Akavi terus disimpan hingga Palang Merah meminta kejelasan mengenai nasibnya, beserta dua orang pria Suriah yang bersama dengannya.
Diberitakan AFP dan BBC Minggu (14/4/2019), Akavi, Nabil Bakdounes, dan Alaa Rajab di mana dua nama terakhir adalah warga Suriah diculik pada Oktober 2013.
Mereka bagian dari rombongan Palang Merah yang membawa bantuan ke fasilitas medis di Idlib, barat laut Suriah, ketika kelompok bersenjata menghentikan konvoi.
Total ISIS saat itu menangkap tujuh orang.
Sebanyak empat orang dibebaskan keesokan harinya.
Palang Merah menyatakan, terdapat bukti Akavi masih hidup pada akhir 2018.
Berdasarkan laporan New York Times, terdapat saksi mata yang menjelaskan Akavi berada di klinik Sousa.
Sousa adalah salah satu desa terakhir yang dikuasai ISIS.
Sejumlah saksi mata menuturkan Akavi melakukan tugas medis di klinik dan rumah sakit.
Pengamatan ini menunjukkan dia sudah tidak lagi ditempatkan dalam sel.
Sementara nasib Bakdounes dan Rajab yang berstatus sebagai sopir perawat 62 tahun yang sudah melakoni 17 misi kemanusiaan itu hingga kini masih belum diketahui.
Wakil Perdana Menteri Selandia Baru Winston Peters menuturkan informasi penculikan sengaja tidak dirilis karena khawatir nasib ketiganya bakal berakhir lebih buruk.
Karena yakin masih hidup itulah, Peters yang juga Menteri Luar Negeri menjelaskan mereka menerjunkan tim kecil pasukan khusus untuk melacak lokasinya.
Pasukan Operasi Khusus Selandia Baru telah mengunjungi sejumlah titik di Suriah dari waktu ke waktu.
Mereka mencari perkembangan informasi mengenai Akavi.
"Tim non-kombat ini bakal memfokuskan diri menemukan lokasi Akavi disekap.
Kami akan mencari peluang terbaik jika bisa mengeluarkannya," papar Peters.
Sementara Direktur Operasi Palang Merah Dominik Stillhart mengatakan agar siapa pun yang bisa memberitahukan keberadaan Akavi agar bisa menghampiri pihaknya.
Dalam wawancara dengan media Selandia Baru pada 2010, Akavi memaparkan awalnya dia merasa pekerjaannya berat.
Namun lama kelamaan menjadi ringan.
Akavi merupakan perawat yang kenyang pengalaman di zona konflik.
• Video Presiden Jokowi Umroh Dikawal Ketat Petugas Kerajaan saat Masuk ke Dalam Kabah
• Klarifikasi Ibu Niu Niu yang Tendang Putrinya Saat Lelah Jalani Pemotretan Endorse
• Detik-detik Bulu Mata Lita Masterchef Indonesia Copot Saat Menangis, Hadirkan Tawa Satu Studio
• Opini Woro Seto: Film Sexy Killers dan Prinsip Hidup YOLO Kaum Millenial
Dia pernah bertugas di Bosnia, Somalia, hingga Afghanistan.
Dia bahkan lolos dari serangan di Chechnya pada 1996. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Selamatkan Perawat yang Disekap ISIS, Selandia Baru Kerahkan Pasukan Khusus"