Ini Waktu Tepat Buatmu Ganti Kampas Kopling Motor, Jika Diabaikan Bisa Makin Merugi
Kopling berfungsi sebagai pemutus sekaligus penghubung antara mesin dan transmisi, yang kemudian diteruskan ke gigi utama, berlanjut di putaran roda.
TRIBUNJATENG.COM - Berkendara menggunakan sepeda motor tentu cukup banyak komponen yang harus diperhatikan dan tidak bisa diabaikan.
Komponen-komponen tersebut tentu pula akan ada waktunya untuk diganti, diperbaiki dalam kaitannya perawatan.
Sebagai contoh komponen simpel namun tidak bisa dianggap remeh pada sepeda motor seperti kopling.
Pada motor bertransmisi manual dan semi otomatis seperti sport dan bebek, terdapat komponen bernama kopling.
Kopling berfungsi sebagai pemutus sekaligus penghubung antara mesin dan transmisi, yang kemudian diteruskan ke gigi utama, dan berlanjut di putaran roda belakang.
Pada kopling itu sendiri terdiri dari beberapa jenis part.
Mulai dari rumah kopling, pusat kopling, pelat gesek, pelat kopling, pelat penekan, dan pegas kopling.
Salah satu komponen kopling yang perlu diganti secara berkala adalah pelat gesek atau biasa disebut kampas kopling.
Komponen kampas kopling biasanya diganti setiap interval pemakaian 24 ribu kilometer.
Selain dari jarak tempuh, waktu penggantian kampas kopling juga bisa didasarkan pada ciri-ciri seperti tarikan motor menjadi boyo, seling terjadi selip, dan persneling agak keras.
Jika motor sudah menemukan gejala-gejala demikian, lebih baik segera merapat ke bengkel untuk melakukan pengecekan dan penggantian.
Cukup berbahaya apabila membiarkan kampas kopling aus, terus menerus digunakan.
"Jika kampas kopling aus terus dipakai, efeknya bisa merambat ke komponen lain," ucap Harry, mekanik Yamaha Artha Prima, kepada GridOto.com beberapa waktu lalu.
Menurut Harry, komponen yang bakal 'kalah' oleh kampas kopling aus, antara lain pelat kopling dan rumah kopling.
"Selain bisa bikin komponen lain ikut rusak, kerja mesin akibat kampas kopling aus juga jadi lebih berat. Hasilnya mesin jadi lebih cepat panas," pungkas Harry.