Liburan Seru di Hutan Pinus Limpakuwus Banyumas, Ada Wahana Hammock Hingga Main ATV
Keindahan tersebut membujur dari lembah Gunung Slamet di sebuah desa yang bernama Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS - Terdengar sayup-sayup suara angin semilir. Hamparan rumput hijau dengan buliran air hujan yang tersorot cahaya matahari seakan berkilauan.
Keindahan tersebut membujur dari lembah Gunung Slamet di sebuah desa yang bernama Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Desa yang berada di ketinggian 750 Mdpl menawarkan pesona keindahan alam yang alami. Pohon pinus berusia 30 tahunan berjajar rapi meneduhkan setiap pengunjung. Biji-biji pohonnya dikenal sebagai salah satu yang unggul untuk pembibitan.
Sepanjang mata memandang ada sekira 10 hektar tanah dari 23 hektar yang sudah digarap menjadi objek wisata alam yang menarik.
Sebagai sebuah objek wisata alam rintisan, Limpakuwus patut menjadi rekomendasi wisata keluarga. Jika anda berkunjung kesana, wahana pendukung sudah disediakan seperti arena ATV, Hammok, dan spot-spot berswafoto yang sangat menarik.
Harga sewa ATV juga tergolong terjangkau yaitu Rp 20 ribu untuk 4 kali putaran menempuh jarak 200 meter. Jika anda ingin bersantai di hammok dan berfoto, maka cukup membayar Rp 5 ribu.
Sudah 1 tahun semenjak dibuka pertama kali pada, Mei 2018 lalu wisata hutan pinus Limpakuwus semakin menarik banyak pengunjung. Dalam satu bulan saja total pengunjungnya sudah bisa mencapai 6.000 orang. Sedangkan pada hari libur, seperti Sabtu dan Minggu mencapai 800 orang.
Hutan pinus Limpakuwus juga sering dijadikan area foto pre-wedding. Dengan hanya membayar biaya sewa sebesar Rp 100 ribu, sudah dapat berfoto sepuasnya di seluruh area. Wisata Limpakuwus dikelolah oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Ardi Rahayu yang ditangani Pokja Wisata Hutan Limpakuwus sebanyak 10 orang.
Limpakuwus adalah nama sebuah desa paling ujung dari Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas yang berdekatan dengan kaki Gunung Slamet. Kebanyakan warga desa Limpakuwus bekerja sebagai buruh tani sapi perah, petani holtikultur seperi cabe dan kentang. Ada sebanyak 5.300 jiwa di Desa Limpakuwus.
Dengan pengembangan desa wisata Limpakuwus, maka warga sekitar dapat memperoleh tambahan penghasilan dengan berjualan di area wisata. Desa Limpakuwus dikenal sebagai desa tertinggal di propinsi Jateng rangking 2 pada 2016. Namun, sekarang sudah mulai berubah dengan menjadi desa wisata. Masyarakat sekitar ingin merubah status dari merah menjadi biru sepaya Desa yang maju dan berkembang.
"Kami ingin menonjolkan keindahan alam yang alami. Selain itu ada pula camping ground, dan glambing (Glamour Camping)," ujar Eko Purnomo selaku Ketua Pokja Wisata Hutan Pinus kepada Tribunjateng.com, Kamis (18/4/2019).
"Kami sedang mempersiapkan Glamping atau Glamor Camping nantinya konsep berkemah dengan fasilitas dan kenyamanan layaknya hotel berbintang. Ada dua buah tenda ekslusif dilengkapi fasilitas tempat tidur yang nyaman dan sejumlah makanan yang sudah disiapkan. Harga sewanya sendiri nantinya sekira Rp 500 ribu per malam," tambahnya.
Jika anda ingin berkunjung ke Hutan Pinus Limpakuwus anda bisa mengambil arah dari Purwokerto. Setelah itu anda menuju arah utara, yaitu Baturraden.
Setelah anda memasuki Gapura selamat datang maka ambil jalan lurus terus hingga tiba di terminal Baturraden.
Ambil arah kanan dan ikuti jalan sampai menemui sebuah Gapura besar bertuliskan wana Wisata Baturraden.
Anda bisa mengambil jalur ke kanan sebelum gapura. Selang tidak berapa lama anda akan menemukan sebuah pertigaan menuju objek wisata Telaga Sunyi, lalu ikuti jalan tersebut.