Sinopsis dan Trailer Film We Have Always Lived in the Castle, Film Baru Sebastian Stan

Stacie menambahkan, melalui narasi, Merricat seorang gadis berumur 18 tahun yang memiliki tendensi sosiopat.

We Have Always Lived in the Castle adalah kritik yang kaya terhadap kondisi politik dan sosial AS pada masa itu.

"Tetapi tema isolasi, gender, perang kelas terdengar sangat relevan untuk saat ini," tutur Stacie.

We Have Always Lived in the Castle telah diputar pada LA Film Festival bulan September 2018.

Namun akan rilis secara serentak di seluruh dunia 17 Mei 2019 mendatang.

Sinopsis film We Have Always Lived in the Castle.

Enam tahun lalu, semangkuk gula yang dibubuhi racun arsenik menewaskan seluruh anggota keluarga Blackwood.

Kecuali dua orang putri, Constance dan Merricat, serta paman mereka, Julian.

Constance, sang putri tertua, lolos dari tuduhan pembunuhan, tapi para penduduk desa tak percaya dan mengucilkan keluarga ini.

Dua bersaudari dan sang paman pun hidup dalam isolasi dan kesendirian.

Suatu hari datanglah seorang pria bernama Charles yang mengaku sebagai sepupu jauh.

Dengan pesona dan kharismanya, Charles menjalin keakraban dengan Constance dan Paman Julian.
Hanya Merricat yang tetap menjaga jarak dan curiga bahwa dibalik senyum manisnya, Charles hanya ingin menguasai harta keluarga Blackwood.

Bagaimana Merricat bisa menyadarkan kakak dan pamannya yang sudah terpesona oleh Charles?

Merricat bertekad untuk mengusir Charles.

Meski risikonya adalah Merricat sendiri yang akan tersingkir dari kediaman Blackwood. (tribunjateng/non)