Stikes Telogorejo
Yuk, Kenali Arti Berbagai Tangisan Bayi Anda!
Bayi menangis merupakan bentuk komunikasi dari si bayi dengan orang-orang di sekitarnya.
4. Tangisan bayi yang kesepian
Terkadang, bayi yang ditinggalkan sendiri akan menangis karena kesepian.
Bayi membutuhkan ikatan yang kuat dengan orang tuanya. Tidak heran kadang bayi menangis hanya karena ingin disentuh atau diperhatikan.
Cobalah untuk menggendong dan memeluk bayi saat menangis.
Jika bayi berhenti menangis begitu kita menggendongnya, berarti ia hanya ingin merasakan detak jantung dan nafas ibu ayahnya, merasa lebih hangat, dan mungkin dia juga senang dengan aroma tubuh ibu ayahnya.
5. Tangisan bayi yang kesakitan
Biasanya bayi akan menangis dan menjerit dengan suara yang sangat keras memekakkan telinga, saat ia merasakan sakit yang datang tiba-tiba (atau disertai dengan rasa terkejut).
Dalam kondisi ini, biasanya saat menangis mata bayi tertutup, dahi mengkerut dan mulut tetap terbuka.
Cobalah untuk memeriksa tangan atau kakinya, apakah terjepit bantal atau guling, atau mungkin digigit nyamuk atau semut.
6. Tangisan bayi yang masuk angin/kolik
Kolik adalah keadaan perut yang nyeri/sakit yang disebabkan oleh bayi karena teralalu banyak menelan udara pada saat air minum atau menyusui, akibat pada kolik adalah mengganggu normalnya sistem pencernaan pada bayi.
Sebuah studi menunjukkan bahwa bayi yang tidak diberi ASI memiliki risiko terkena kolik 2 kali lebih tinggi dibanding bayi ASI Eksklusif.
Tangisan bayi yang mengalami kolik ini kurang lebih sama dengan tangisan sakit, yang ditambah dengan muka bayi yang sedikit agak memerah, perutnya tegang, menarik kaki ke dada, dan juga mengepalkan tangan.
Bila ini terjadi, baringkan bayi dalam keadaan telentang, angkat kakinya ke arah perut dengan gerakan memutar.
Lakukan perlahan sambil mengucapkan kalimat-kalimat menenangkan. (*)