Batik Gemawang Khas Kabupaten Semarang, Kreasi Motif Batik Antimainstream

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Desa Gemawang merupakan desa wisata yang memproduksi batik yang terletak di Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang.

Kami berkesempatan mengunjungi satu desa wisata ini dengan rombongan Media Gathering dan Sarasehan Bersama Gubernur Jawa Tengah yang diadakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jateng.

Desa Gemawang terletak 30km dari Kota Ungaran. Bagi rombongan yang datang menggunakan bus bisa parkir di halaman Masjid Az-Zainuri Banaran.

Setelah itu berjalan 200 meter masuk gapura bertuliskan "Kampung Terang Hemat Energi". 

Selain menyediakan batik, pengunjung juga bisa berwisata serta belajar membatik dengan alat tradisional dan pewarna alami.

Ada dua jenis batik yang diproduksi yakni batik tulis dan cetak.

Pembuatan batik melalui beberapa proses yakni dicetak, dijemur, kemudian diwarna.

Ada dua jenis pewarnaan batik antara lain warna sintetis dan alam.

"Kalau warna alam lebih lama proses pencelupannya yaitu satu bulan sedangkan warna sintetis bisa 1 hari," terang Alfiah, pengrajin Batik Gemawang.

Pilihan batik warna alam yakni mahoni, jalawe, brambang, teger, dan masih banyak lagi.

Motif batik gemawang pun berbeda dari batik pada umumnya.

Ada motif biji kopi, klinting, bambu, lintang, trenggono, gedong songo, dan lain-lain.

"Tapi yang paling khas (biji) kopi karena itu kan seperti masyarakat Desa Gemawang yang sebagian besar petani kopi," katanya.

Proses pembuatan batik memakan waktu sekitar satu minggu, mulai dari menggambar, mencanting, mewarna, menjemur, watergrass, hingga melorot kain.

Satu kain batik dibanderol harga Rp 150 ribu hingga Rp 1,5 juta.