PO Bus Ary Jaya Santuni Keluarga Nurlaila di Mranggen, Korban Meninggal Bus Terguling di Gunungkidul
Perwakilan PO Bus Ary Jaya menyambangi rumah duka korban bus terguling di Gunungkidul, Nurlaila Rahmawati, asal Batursari, Mranggen
Penulis: Alaqsha Gilang Imantara | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Lima perwakilan PO Bus Ary Jaya dan Kepala Desa Suru Kabupaten Grobogan, Harno, menyambangi rumah duka Nurlaila Rahmawati di RT 2, RW 5 Dusun Mondosari, Desa Batursari, Kecamatan Mranggen, Demak, Jawa Tengah, Kamis (2/5/2019).
Dalam kunjungan tersebut, Perwakilan PO Ary Jaya memberikan santunan Rp 3 juta untuk keluarga korban.
Keluarga korban, Mat Rais, mengatakan dari pihak keluarga berterima kasih atas santunan dari PO Ary Jaya.
Keluarga bisa menerimanya meskipun kejadian ini adalah kejadian yang tidak diinginkan.
"Pihak keluarga berpesan kepada PO. Ary Jaya agar sopirnya hafal dengan medan di jalan.
Supaya tidak terulang kembali kejadian yang memakan korban," ungkap Mat Rais.
• 7 Tahun Ditinggal Istri Jadi TKW, Pria Ini Syok Begitu Pulang- Istrinya Bawa 2 Anak dan Minta Cerai
• Cobaan Kehamilan Kartika Putri, Suami Diminta Poligami, Wanita Ini Rela Didatangi Sebulan Sekali
• Siapa Dalang Penggerak Massa Baju Hitam di Hari Buruh Bandung? Moeldoko : Usut yang Melatarbelakangi
• Mengaku Artis Papan Atas, Cuitan Kaesang pangarep Dibanjiri Komentar Netizen
Nurlaila menjadi korban meninggal dunia dalam musibah bus terguling di Bundelan, Ngawen, Gunungkidul, sehari sebelumnya.
Bus Ary Jaya yang dikemudikan Agus terguling setelah mundur dan oleng di tanjakan.
Bus ini mengantarkan rombongan peziarah dari Mranggen, mayoritas merupakan warga Desa Kebonbatur.
Penumpang lain selamat, beberapa mengalami luka.
Di lain sisi, Jasa Raharja masih dalam tahapan survei ke rumah duka.
Semoga santunan asuransi jasa Raharja bisa segera cair agar meringankan beban keluarga.
Perwakilan PO. Ary Jaya, Cipno mengatakan pihaknya turut berbelasungkawa atas musibah yang memimpa keluarga Lala.
Dia berharap bantuan yang diberikan bisa meringankan beban keluarga.
"Terima kasih atas masukannya.
Ke depan kami akan mengevaluasi sopir PO. Ary Jaya agar bisa hafal medan dan berhati - hati dalam mengemudikan bus," ucapnya.
Kepala Desa Suru Kabupaten Grobogan, Harno mengatakan pihaknya bersilaturahmi dan berbela sungkawa kepada Nurlaila Rahmawati, korban meninggal dunia akibat kecelakaan yang terjadi di daerah Gunung Kidul.
"Kejadian ini tidak disengaja karena memang bukan kehendak kita.
Semua ini kita kembalikan kepada Yang di Atas," tuturnya.
Jenazah Nurlaila dikebumikan di TPU Mondosari Mranggen Demak, Kamis pagi pukul 10.00 WIB.
Sejumlah warga, sanak saudara, dan teman–temannya turut serta mengantar jenazah ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Mereka meneteskan air mata melepas kepergian putri pasangan Maryono dan Arofah tersebut.
Juga mendoakan dan menabur bunga di atas makam.
Usai pemakaman, sejumlah warga takziah ke rumah duka dan melantunkan doa kembali untuk Nurlaila.
Ayah korban, Maryono merasa sangat kehilangan atas kepergian Lala (sapaan akrab Nurlaila).
Kepergian putrinya juga tidak ada firasat atau tanda- tanda sebelumnya.
Dia mengetahui putrinya meninggal dari informasi yang beredar di grup WA dan media sosial.
“Posisi Lala di bus berada di bangku nomor dua dari sopir.
Awalnya bus menaiki tanjakan tetapi tiba-tiba tidak kuat.
Kemudian bus terguling dan beredar informasi dari video di grup WA dan media sosial jika putri saya meninggal dunia.
Saya tahunya dari situ,” ucapnya.
Dia menjelaskan, Lala orangnya pendiam dan berbakti kepada orangtua.
Dia ikut ziarah karena ajakan pacarnya.
“Lala merupakan anak perempuan pertama.
Setelah lulus SMK, Lala lebih memilih bekerja daripada kuliah karena ingin mandiri dan membantu orangtuanya.
Dia bekerja sebagai karyawan swasta di PT. AST di Mangkang selama 1 tahun.
Anak kedua saya laki–laki yang saat ini sedang sekolah SMA kelas XII,” tuturnya.
Tetangga korban, Gunawan Efendi juga merasa kehilangan dengan kepergian generasi penerus pemuda Mondosari.
Mendiang Lala aktif dalam kegiatan–kegiatan kerohanian Islam di lingkungannya.
Dia menambahkan, saat ini Jasa Raharja sedang mengurus santunan untuk pihak keluarga.
Kepala Kantor Pelayanan Jasa Raharja Demak, Panji Artha, mengatakan sesuai UU No 33 tahun 1964 bahwa semua penumpang angkutan umum yang sah apabila menjadi korban kecelakaan lalu lintas dijamin oleh Jasa Raharja.
“Kami sekarang melaksanakan survei keabsahan ahli waris korban karena korban berhak atas santunan dari Jasa Raharja. Persyaratannya yaitu Akta Kelahiran, KK, KTP, Nomor Rekening Ahli Waris Korban dan Laporan Kepolisian,”ungkapnya.
Santunan untuk korban meninggal dunia yaitu sebesar Rp 50 juta yang langsung ditransfer ke rekening ahli waris korban.
Sedangkan untuk yang luka-luka sebesar Rp 20 juta dengan manfaat tambahan Rp 1 juta untuk P3K dan Rp 500 ribu untuk ambulance dari TKP.
Korban luka- luka menurut data dari Polres Klaten sebanyak 3 orang, yaitu Syafa Atun Muarofah (19) warga Desa Kebonbatur, Alfiyatul Muhaddah (18) warga Desa Kebonbatur, dan Auni Ulfina (24) warga Desa Sayung.
Seluruhnya dirawat di RSI Cawas Klaten.
Panji Artha menambahkan, lembaga yang akan menyantuni mereka dari Jasa Raharja wilayah Klaten. (agi)
• Kapitra Ampera Minta Jadi Jaksa Agung, Karni Ilyas: Kuda Troya Jadi Kotak Pandora
• Terekam CCTV, Detik-detik Bos BUMN Tewas Setelah Kencan di Hotel, Ini Kronologinya
• UPDATE: Bus Rombongan Warga Desa Kebonbatur Mranggen Demak Kecelakaan di Gunungkidul
• Calo Bus yang Tarik Penumpang Hingga Meninggal di Terminal Purbalingga Jalani 17 Adegan Rekonstruksi
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE: