Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tagar Indonesia Memanggil Cak Nun Trending di Twitter

Tagar Indonesia Memanggil Cak Nun trending nomor satu di Twitter.Pria yang bernama Emha Ainun Nadjib itu menjadi sorotan pada Selasa (14/5/19).

Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
KOLASE TRIBUN JATENG
Cak Nun jadi Trending Topic di Twitter 

TRIBUNJATENG.COM- Tagar Indonesia Memanggil Cak Nun trending nomor satu di Twitter.

Pria yang bernama Emha Ainun Nadjib itu menjadi sorotan pada Selasa (14/5/19).

Sebanyak 72 ribu cuitan netizen menuliskan tagar Indonesia Memanggil Cak Nun.

Indonesia memanggil Cak Nun
Indonesia memanggil Cak Nun (TWITTER)

@gemacan2: Ada Cak Nun, ada Gus Sholah, Kwik Kian Gie dan para Jendral purnawirawan..Mereka sdh merapat akan memperjuangkan Kejujuran, melawan Kecurangan PEMILU 2019 yang terjadi di INDONESIA.

@OrangBeriman6: Apa alasan kamu marah pada rakyat itu apa?
Apa kamu dulunya miskin?
Apa dulunya kamu sengsara?
Apa dulunya kamu punya dendam?
Sehingga kamu harus marah, menekan, menahan suara rakyat.
Rakyat punya salah apa sama kamu?

@AkalBarisan: Jaga kesehatanmu mbah Indonesia membutuhkanmu.

@yashadipura: Smoga Allah Memberikan Kesehatan buat Cak Nun... Allah cintai Cak Nun krn iklasnya menemani dan mengajarkan kami ttg ahlak dan sgala hal. Matur Nuwun Cak, atas doa doanya.Aamiin

@OrangBeriman6: "jika Allah mengkhendaki atas segala sesuatu, Dia akan mengatakan KUN FAYAKUN, Jadilah maka terjadilah"

Yang curang itu dikalahkan
Yang menggusur itu digusur
Yang korup itu tertangkap
Yang menggadaikan negri dia yg digadaikan

PEOPLE POWER.

Sebelumnya, Cak Nun memberikan ceramah.

Hal tersebut tampak pada akun Youtube Kicau Berita Official pada 7 Mei 2019.

Cak Nun memberikan sebuah pernyataan soal tuduhan kecurangan.

"Kalau saya jadi Jokowi, saya nggak terima dituduh curang, maka saya perintahkan KPU menghitung kembali, karena KPU terbukti melakukan banyak kesalahan, saya tidak mengatakan kecurangan, banyak kesalahan teknis dan dikabarkan kecurangan lebih dari 9000, yang meninggal 300 orang dan tidak ada bendera setengah tiang," ujarnya.

Cak Nun mengaku prihatin karena tidak ada yang berduka atas peristiwa tragedi pemilu 2019.

Cak Nun mengatakan seandainya jika dirinya menjadi Jokowi maka akan meminta untuk dihitung ulang dengan disaksikan orang banyak dengan layar yang lebar.

"Kalau dua-duanya yakin menang, mengapa tidak dilakukan penghitungan ulang," ujarnya.

"Kalau ada data yang berbeda dari Polri, TNI, partai-partai, maka harus segera dikrosecek," imbuhnya.

Cak Nun lantas menegaskan bahwa tidak perlu pemilu ulang, namun menghitung ulang.

"Penghitungan ulang yang membutuhkan Pak Jokowi dan Pak Prabowo, kalau yakin menang mengapa takut untuk hitung ulang," ujar Cak Nun.

Cak Nun lantas berdoa agar setelah tanggal 22 Mei diberi kemashalatan.

Cak Nun mengatakan bahwa saat ini BUMN telah buntung dan dikuasai oleh modal luar negeri.

Cak Nun berharap agar anak muda selalu bangkit untuk mencintai Indonesia. 

Cak Nun Merasa Hina Diundang ke Istana

 Emha Ainun Najib alias Cak Nun mengungkap alasan kenapa tak pernah mau datang diundang ke Istana (Kepresidenan).

Hal tersebut tampak dalam tayangan YouTube Catatan Najwa yang diunggah Najwa Shihab pada Sabtu (4/5/2019).

Semula Cak Nun mengatakan bahwa dirinya tidak pernah berhenti melakukan sesuatu pun sehari.

"Kalau saya bilang A, saya melakukannya sampai umur 66, sampai sekarang A, A," kata Cak Nun dalam peringatan 2 tahun kasus Novel Baswedan, Kamis (11/4/2019) itu.

"Sampai sekarang kalau saya bilang, 'Hei saya tidak bisa dipanggil presiden, saya yang berhak panggil presiden, karena aku rakyat, aku yang bayar,'" sambung Cak Nun disambut tepuk tangan riuh hadirin.

Cak Nun kemudian mengaku sampai sekarang juga tidak pernah mau dipanggil ke istana.

"Itu saya lakukan, dan saya tidak pernah mau dipanggil ke istana.

Dan saya tidak pernah bangga sama sekali (kalau ke istana).

Hina saya kalau sampai ke sana," ucap Cak Nun dengan nada tinggi.

Cak Nun mengungkapkan, apa yang ia sampaikan bukanlah kesombongan.

"Itu bukan soal kesombongan.

Lho katanya rakyat, rakyat kan yang megang kedaulatan, katanya demokrasi," ujarnya.

"Lho presiden kan outsourcing, buruh 5 tahun.

Buruh lima tahun kok manggil-manggil bos," imbuhnya disambung gelak tawa hadirin.

"Buruhnya melamar ketemu bos, kan begitu.

Kalau sudah melamar, saya tidak bisa (menolak).

Namanya tamu harus kita hormati, tapi saya bilang, 'Tuhan kalau tidak baik yang tidak usah datang, bagaimana caranya,'" lanjutnya.

Cak Nun mengatakan, akhirnya tamu yang ia maksud tidak pernah bertemu semuanya.

Dalam acara tersebut, Cak Nun juga sempat menyoroti perlindungan terhadap para penegak hukum, seperti KPK.

Menurut Cak Nun, KPK harus memiliki paling tidak 3 perlindungan.

Seperti perlindungan intelijen, perlindungan kultural, dan perlindungan spiritual.

"Supaya Anda tidak mudah ditembak, disiram air keras.

Mudah-mudahan nanti, kalau nanti ada yang mau menembak Anda, malaikat memegangi pelurunya.

Dan begitu sampai ke Anda menjadi duit," ujar Cak Nun disambut tawa hadirin.

Cak Nun kemudian menyebut bahwa mereka di negara ini tidak dilindungi siapa-siapa.

"Saya mohon izin, karena di negara ini Anda tidak dilindungi siapa-siapa.

Orang Indonesia kenapa kuat? Kenapa hebat?

Karena tidak ada perlindungan dari negara dan pemerintah," katanya.

"Pemerintah banyak mengancam terhadap penduduknya, kan begitu.

Maka bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangat tangguh karena mencari duit sendiri, berlindung sendiri.

Jadi mereka sangat luar biasa."

"Beda dengan orang Jepang.

Polisinya baik, negaranya melindungi.

Akhirnya mereka jadi manja, jadi tidak tangguh."

 "Jadi kalau soal berkelahi, bangsa Indonesia bertemu bangsa China, bangsa Inggris, bangsa Amerika di sebuah lapangan besar, itu kalau mau berkelahi, jangan coba-coba pandang matanya orang Indonesia, kenapa?

Aku enggak punya duit, macam-macam aku tonjok kau," sambung Cak Nun.

Lebih lanjut, Cak Nun kembali menegaskan bahwa KPK harus punya perlindungan.

"Saya tidak mengatakan saya adalah orang yang gimana-gimana, tapi saya hidup ini tanpa perlindungan, tanpa karier, tanpa sponsor, tanpa jabatan, tanpa profesi, tanpa identitas, tanpa apa pun."

"Saya 66 (tahun) hidup, dan keajaiban yang paling besar yang saya terima dari Tuhan adalah ada wanita cantik yang mau-maunya jadi istri saya," ungkap Cak Nun disambut tepuk tangan hadirin.

Cak Nun kemudian kembali menegaskan bahwa perlindungan terhadap KPK dan penegak hukum harus diberikan berlapis. 

Puluhan Emak-emak Bawa Panci Terus Teriakkan Agar Jokowi Didiskualifikasi

Dor Dor Dor! Dua OTK Tewas Tersimbah Darah di Tengah Hutan Poso

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved