Walikota Tangerang Sama Sekali Tidak Menyinggung Mie Instan Jadi Pemicu LGBT
Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah menanggapi pemberitaan Mie Instan Jadi Pemicu LGBT yang dikutip dari Daily Mail, Sabtu (27/2/2016).
Penulis: galih permadi | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah menanggapi pemberitaan terkait Mie Instan Jadi Pemicu LGBT yang dikutip dari Daily Mail, Sabtu (27/2/2016).
Melalui Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkot Tangerang, Felix Mulyawan, mengatakan berdasarkan press release Walikota Tekankan Pentingnya Asupan Gizi dalam Masa Pertumbuhan Anak, pada 23 Februari 2016, Walikota Tangerang tidak menyinggung mie instan jadi pemicu LGBT.
"Jurnalis/editor pemberitaan telah memasukkan opini pribadinya ke dalam judul maupun isi berita," kata Felix dalam rilis surat hak jawab yang diterima Tribunjateng.com, Senin (20/5/2019).
Penjelasan Felix ini juga sebagai tanggapan pemberitaan Tribunjateng.com sebelumnya.
Berikut press release lengkap yang dikeluarkan Pemkot Tangerang dengan judul Walikota Tekankan Pentingnya Asupan Gizi dalam Masa Pertumbuhan Anak :
Ratusan ibu-ibu hamil, Selasa (23/02) mengikuti Seminar Kehamilan yang diadakan oleh Dinas Kesehatan Kota Tangerang di Ruang Al Amanah Kantor Wali Kota Tangerang. Seminar tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi kepada para orang tua maupun calon orang tua terkait kehamilan dan menyusui.
Seminar yang juga dihadiri oleh Wali Kota, Arief R. Wismansyah tersebut mengambil tema 1000 Hari Pertama Kehidupan untuk Kota Tangerang Cerdas. Wali kota yang juga membuka acara, menyampaikan kepada para peserta tentang arti penting asupan gizi dalam masa pertumbuhan anak.
"Untuk mencetak anak Indonesia yang sehat, cerdas dan memiliki daya saing kuat, yang paling penting dan awal dilakukan, adalah bagaimana memberikan asupan gizi yang cukup, terutama ASI," Paparnya.
"Inikan trennya karena orang tuanya sibuk kerja akhirnya dikasih susu kaleng dan makanan instan,"
"Padahal pemenuhan gizi pada anak di 1000 Hari Pertama Kehidupan menjadi sangat penting. Sebab, jika tidak dipenuhi asupan nutrisinya, maka dampaknya pada perkembangan anak akan bersifat permanen." imbuhnya.
Selain itu Wali Kota juga mengingatkan pentingnya bimbingan orang tua dalam menentukan perkembangan anak.
"Apalagi akhir-akhir ini banyak isu masalah LGBT, yang merupakan penyakit psikologis,"
"Sehingga peranan orang tua sangat penting dalam membimbing anak-anaknya agar tidak menyalahi kodratnya dan tidak terpengaruh oleh budaya-budaya yang tidak seharusnya,"
"Allahkan menciptakan mahkluknya berpasang-pasangan, Adam dan Hawa, bukan Adam dan Asep," Sambung Wali Kota.
Namun demikian Wali Kota memastikan sebagai kepala daerah dirinya tidak membeda-bedakan perlakuan terhadap warganya. Meski begitu, secara norma adat ketimuran dan agama, penganut orientasi seksual tidak normal itu perlu mendapat pembinaan.
’’Penganut LGBT harus kembali kepada kodratnya sesuai jenis kelaminnya saat dia dilahirkan. Kalau ada yang menyimpang, ya kami siap memfasilitasi untuk melakukan pembinaan,’’ papar Wali kota menanggapi maraknya LGBT.
Ditambahkannya pengaruh negatif komunitas LGBT yabg sudah menyebarkan poin-poin dalam propagandanya melalui media sosial bisa ditangkal bila orangtua melek teknologi.
“Anak sekarang sudah melek internet. Sementara orangtuanya belum. Makanya orang tua harus melek teknologi agar bisa mengontrol anaknya,” tuturnya.
"Tapi jangan keblablasan, jadinya malah asik update status mulu, dikit-dikit cekrek, selfie mulu," Imbuhnya.
Hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut antara lain Dr. Ir. Anies Irawati , M. Kes Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, serta dr. Akhmad Khalief Amir, Sp.Og Perkumpulan Obstetri dan Ginekolog Indonesia. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/walikota-tangerang-arief-r-wismansyah.jpg)