Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dukung TNI Polri, Ratusan Anggota Ormas di Demak Gelar Aksi Damai

Ormas yang mengikuti tersebut di antaranya Banser, Ansor, KNPI, dan santri-santri dibawah naungan NU di Demak.

Tribun Jateng/Alaqsha Gilang Imantara
Ratusan anggota organisasi masyarakat (ormas) Islam di Demak menggelar aksi damai sebagai wujud dukungan kepada TNI Polri untuk menjaga keutuhan NKRI. 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Ratusan anggota organisasi masyarakat (ormas) Islam di Demak menggelar aksi damai sebagai wujud dukungan kepada TNI Polri untuk menjaga keutuhan NKRI.

Akesi digelar di Simpang Enam Alun-alun Demak, Jumat (24/5/2019) sore.

Ormas yang mengikuti tersebut di antaranya Banser, Ansor, KNPI, dan santri-santri dibawah naungan NU di Demak.

Sambil berjalan kaki, mereka menyuarakan NKRI tetap jaya dan menjaga keutuhan negara.

Mereka juga menyanyikan lagu Indonesia Raya, Bagimu Negeri, dan Yalal Waton.

Kepala Satuan Koordinator Cabang (Kasatkorcab) Banser Kabupaten Demak, Teguh Ali Irfan, mengajak masyarakat Indonesia khususnya warga Demak untuk menolak people power.

"Mari kita menolak people power, bagaimana menjaga negara kesatuan supaya bisa aman, damai dan sentosa," ucapnya.

Menurut pengamatannya, ada sebuah kelompok dari pihak ketiga dalam aksi tersebut supaya pemilu berjalan tidak sesuai harapan.

"Ada penumpang gelap yang terlibat dalam aksi 22 Mei 2019 di Jakarta."

"Kami minta pihak kepolisian untuk mengusut dalang aksi kni," jelas dia.

Pihaknya berharap agar ada komunikasi atau pertemuan antara kedua belah pihak pasangan calon presiden untuk menciptakan suasana tentram dan damai.

"Kami berbela sungkawa terhadap teman-teman atas aksi 22 Mei 2019."

"Penyusup harus dilenyapkan dari muka bumi karena mengganggu stabilitas negara republik Indonesia," imbuhnya.

Pihaknya memberi support kepada TNI dan Polri agar terus melaksanakan tugas sesuai koridor hukum dan tidak terpancing dengan tindakan provokatif.

"Kami prihatin dan mengutuk kejadian aksi 22 Mei 2019 di Jakarta."

"Kami mengapresiasi pengamanan TNI dan Polri yang dilakukan dengan cara humanis," imbuhnya.

Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Demak, Haryanto Kristiono menambahkan, pihaknya menolak people power atau kedaulatan rakyat karena sebenarnya sudah terjadi pada tanggal 17 April 2019 saat pemilu.

"Sebagai warga negara yang baik, kami dukung aksi Polri dan TNI untuk mengamankan pemilu 2019."

"Saya salut dengan TNI dan polri karena mereka menangani aksi dengan menggunakan cara persuasif," kata dia. (Alaqsha Gilang Imantara)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved