VIRAL di Facebook Makan Seafood Kaki Lima di Slawi Rp 700 Ribu, Bu Anny : Memang Mahal Sejak 2009
Warung Lamongan Indah Lasehan Bu Anny di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah menjadi soroton publik lewat harganya yang tak lazim.
Penulis: Akhtur Gumilang | Editor: galih permadi
Kami dapat kepiting dari pasar saja harganya bisa Rp 175 ribu hingga Rp 225 ribu per kilogram.
Kami pakai jenis kepiting telur dan udang windu yang terkenal besar-besar.
Semua fresh, barang-barang dari laut," ucap Anny menggerutu.
Kemudian Anny juga biasa membeli jenis udang windu besar di pasaran seharga Rp 150 ribu per kilogram.
Dia memperoleh barang-barang itu di Pasar Cinde, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal.
"Kalau dari pasarnya saja mahal, ya jelas kami juga akan jual mahal.
Ini aneh saja, saya sudah bertahun-tahun jual di sini.
Tapi malah baru viral bahkan dihujat baru-baru ini," Anny menyayangkan.
Disinggung postingan viral yang diunggah pada Selasa (28/5/2019), dia sangat menyayangkan sikap pembeli.
Dia bercerita, pembeli tersebut membeli beraneka ragam seafood seperti udang, cumi, dan kepiting untuk porsi dua orang.
Kala itu, suami Anny menghidangkan masakan udang windu, kepiting telur, dan cumi yang dilihatnya besar-besar untuk porsi dua orang.
Usai menyantap dan hendak beranjak, Anny menghitung total harga yang harus dibayar pembeli yakni sebesar Rp 700 ribu.
"Kepiting yang kami hidangkan itu beratnya sampai 2 kilogram sehingga harganya menyesuaikan bobot barang.
Namun, pembeli tak punya uang sebanyak itu.
Akhirnya kami potong untuk membayar Rp 300 ribu saja," cerita Anny.
Singkat cerita, pengalaman pembeli tersebut lalu diposting ke Facebook hingga akhirnya viral di sosial media.
"Padahal sudah kami potong setengah harganya, malah tidak tahu terima kasih.
Semisal pembeli itu membayar total Rp 700 ribu, baru saya ikhlas dikeluhkan di sosial media.
Masalahnya, dia sudah dipotong harganya tapi malah seperti itu," sebut Anny kian kesal.
Dari viralnya warung ini, dia mengaku sempat didatangi dan dimintai keterangan oleh dinas terkait.
Kata Anny, dinas terkait datang atas instruksi Bupati Tegal yang ingin lebih lanjut mengetahui ihwal viralnya kejadian ini.
"Satpol PP tadi siang datang.
Namun, kami tetap tegaskan 'ada rupa, ada harga'.
Dari dahulu, kami memang menjual dengan harga segini.
Kami tidak main tembak harga seperti yang disangkakan orang lain," tegasnya.
(TRIBUN JATENG/GUM)