Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kembali ke Pangkuan NKRI, 4 Anggota KKB Papua Serahkan Senjata Api dan Amunisi kepada TNI

Setelah bertahun-tahun hidup menderita di hutan, empat anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua menyerahkan diri kembali ke NKRI.

Editor: abduh imanulhaq
PENDAM XVII/CENDERAWASIH
Anggota KKB Papua Telangga Gire beserta rekannya menemui Dandim 1714/PJ Letkol Inf Agus Sunaryo untuk menyerah, Sabtu (8/6/2019). 

TRIBUNJATENG.COM, JAYAPURA - Setelah bertahun-tahun hidup menderita di hutan, empat anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua menyerahkan diri kembali ke NKRI.

Satu di antaranya adalah ajudan petinggi Organisasi Papua Merdeka Goliat Tabuni, yakni Telangga Gire (30).

Telanggi menegaskan alasannya kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi tidak dibuat-dibuat. 

Dia merasa tertipu oleh Goliat Tabuni dan kelompoknya yang menyebut tidak lama lagi Papua akan merdeka dan mereka akan menduduki jabatan tinggi.

Jan Ethes Kesengsem Lovebird dan Betet Saat Jokowi Kunjungi Pasar Burung Depok Solo

Ini Ciri Ciri Wanita yang Ditemukan Meninggal Tanpa Identitas di Perumahan Griya Bahari Kota Tegal

Teka-teki Jasad Perempuan di RSUD Karanganyar yang Dikabarkan Pingsan di Candi Cetho Terungkap

Jadwal dan Daftar Lengkap Film Festival Layar Lebar SCTV, Tayang Lebaran 5-9 Juni 2019

Kebohongan petinggi kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua, Goliat Tabuni, akhirnya terungkap dan membuat ajudannya merasa tertipu.

"Kami bertahun-tahun hidup menderita di hutan, kepanasan, kedinginan, kehujanan, kelaparan dan lain-lain. Tiap hari hanya makan petatas dan keladi ambil dari kebun warga. Sementara pembangunan di kampung-kampung dan di kota-kota semakin maju dan warga hidup sejahtera," ucap Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, menyampaikan yang dikatakan Telangga, Sabtu (8/5/2019).

Tiga orang lain yang mengikuti Telangga adalah Piningga Gire (25), Tekiles Tabuni (30) dan Perengga (27).

Tak hanya itu, mereka juga menyerahkan satu pucuk senjata api jenis Mosser dan sejumlah amunisi kaliber 7,62 mm.

"Hari ini, Sabtu 8 Juni 2019 sekitar 08.15 WIT, Telangga Gire menyatakan menyerahkan diri serta berikrar kesetiaan kepada NKRI di hadapan Dandim 1714/PJ Letkol Inf Agus Sunaryo didampingi 25 anggota Kodim di Kampung Wurak Distrik Illu Kabupaten Puncak Jaya," ujar Kolonel Inf Muhammad Aidi melalui rilis.

Proses penyerahan diri ini berawal dari komunikasi dengan seorang anggota Kodim 1714/PJ bernama Sertu Jefri May.

Komunikasi sudah berlangsung sejak tanggal 5 Mei 2019.

Menurut Telangga, dia dan beberapa rekannya sudah lama ingin menyerahkan diri tapi tidak tahu bagaimana caranya karena takut ditembak oleh TNI/Polri.

Setelah kenal dengan Jefri May terjalin komunikasi secara intens, baik via telpon maupun pertemuan secara langsung.

Selama masa perkenalan dan proses komunikasi, Sertu Jefri selalu melaporkan perkembangannya kepada Dandim Letkol Inf Agus Sunaryo untuk mendapatkan petunjuk.

Dandim kemudian menitip pesan bahwa TNI menjamin keselamatan mereka bila ingin menyerahkan diri secara sukarela.

"Kita semua bersaudara, mari bersama-sama membangun Papua untuk masa depan generasi kita yang lebih baik, Papua sudah merdeka dalam bingkai NKRI," kata Aidi mengutip pesan Dandim.

Menurut Aidi, Telangga beserta kelompoknya secara diam-diam mengamati interaksi TNI bersama rakyat yang terlihat sangat baik.

TNI selalu membantu rakyat, termasuk membangun jalan dan fasilitas lain.

Kemudian pada 6 Juni 2019 pukul 17.00 WIT, 4 anggota Kodim dipimpin Sertu Jefri May melaksanakan pertemuan dengan Telangga di Distrik Tingginambut.

Telangga dan 3 rekannya kemudian menyatakan tekadnya untuk menyerahkan diri kembali ke pangkuan NKRI.

"Hari itu juga mereka diantar ke Makodim untuk menghadap Dandim di Distrik Mulia Puncak Jaya," ujar Aidi.

Malam hari, sekitar pukul 23.00 WIT, Dandim berkoordinasi dengan Bupati Puncak Jaya Yuni Wonda tentang keinginan anggota KKSB kembali ke Pangkuan NKRI.

"Bupati menyanggupi akan memberikan mereka pekerjaan dan memperbaiki rumahnya," ujar Aidi.

Hasil pertemuan Telangga dengan Dandim adalah penjelasan bahwa senjatanya disimpan di Kampung Wurak Distrik Illu, Kabupaten Puncak Jaya.

Telangga berjanji akan menyerahkan senjata tersebut dan akan mengajak tiga kawannya.

Selanjutnya, lanjut Aidi, pada hari yang telah disepakati yakni Sabtu kemarin, Dandim beserta 25 prajurit berangkat ke Kampung Wurak menjemput Telangga Gire dan 3 rekannya, juga senjata yang dijanjikan.

"Saat ini Telangga Gire dan ketiga rekannya beserta senjatanya sudah berada di Makodim dalam rangka pendataan," jelasnya.

Sebelumnya, 10 prajurit Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa atas prestasi mereka berhasil mengajak delapan orang anggota KKB Papua kembali ke NKRI.

Selain itu, mereka juga berhasil membujuk kedelapan orang tersebut untuk menyerahkan senjata organik jenis M16 dan tujuh butir amunisi kaliber 5,56 mm pada 25 Januari 2019 di Skouw, perbatasan Indonesia-Papua Nugini.

Kenaikan pangkat luar biasa tersebut diberikan langsung Panglima Kodam XVII Cenderawasih, Mayor Jenderal TNI Yosua Pandit Sembiring, di Aula Tonny A. Rompis, Kota Jayapura, Papua, Senin (20/5/2019).

 "Mereka berhasil mengajak petinggi OPM. Dia kepala Logistik yang dulunya di PNG kemudian kembali ke NKRI dan membawa senjata M16," ujar Mayjen Yosua.

Langkah-langkah persuasif, terang Yosua, selalu dikedepankan aparat saat menjalankan misi.

Sepuluh prajurit itu delapan orang dari Satgas Pengamanan Perbatasan Yonif Para Raider 328/Dirgahayu dan dua orang Prajurit Korem 172/PVY.

Mereka berhasil menunjukan tanpa ada kontak senjata, TNI dapat merebut simpati dari lawannya.

"Ini adalah bentuk prestasi dan kepiawaian unsur pimpinan dan anggotanya untuk melakukan pendekatan humanis, teritorial sehingga membuat lawan bisa menjadi kawan," tuturnya.

Sertu Muhammad Bakti Yulada, salah satu prajurit yang menerima kenaikan pangkat luar biasa melakukan pendekatan selama dua bulan untuk dapat membujuk kedelapan anggota OPM tersebut kembali ke NKRI.

Menurutnya, dari sisi ekonomi, delapan anggota KKB Papua anak buah Mathias Wenda, Panglima Tentara Revolusi West Papua (TRWP), berada dalam kondisi kekurangan.

"Pendekatannya kami datang ke sana bawa bahan makanan dan mereka terima," ucapnya.

Mayor Jenderal Yosua meminta para prajurit yang bertugas di perbatasan tidak berpuas diri karena wilayah yang mereka jaga merupakan lokasi vital.

"Utamanya yang di perbatasan ini, harus lebih bagus lagi jaga teritorial dengan baik. Bina masyarakat sekitar dan perketat peredaran barang ilegal, semisal ganja dan lainnya. Termasuk jaga patok batas. Jangan sampai ada yang kasih geser-geser. Entek nanti," tandasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ajudan Petinggi OPM Nyatakan Diri Kembali ke NKRI"

Pakar Hukum Tata Negara Sebut 2 Poin Janggal Gugatan Prabowo-Sandi ke MK

Sesaji Rewanda di Goa Kreo Semarang, Ribuan Orang Berebut Nasi Kethek

Cara Main Flying Face Instagram IG Stories, Mirip Game Flappy Bird Tapi Pakai Kedipan Mata

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved