Kepala SMPN 5 Temanggung Sebut Sekolahnya Hampir Selalu Kekurangan Peserta Didik
Sebagian sekolah menengah pertama negeri (SMPN) di Temanggung kekurangan siswa.
Penulis: yayan isro roziki | Editor: galih pujo asmoro
TRIBUNJATENG.COM, TEMANGGUNG - Sebagian sekolah menengah pertama negeri (SMPN) di Temanggung kekurangan siswa.
Dua di antaranya adalah SMPN 4 dan SMPN 5 Temanggung.
Bahkan, dari kuota 256 siswa, SMPN 5 saat ini hanya menampung 70 calon peserta didik baru.
"Hingga saat ini, kami kekurangan peserta didik baru untuk tahun ajaran 2019/2020," kata Kepala SMPN 5 Temanggung, Sigit Maryanto, Rabu (19/6/2019).
Disampaikan, kekurangan siswa hampir selalu dialami sekolah yang dipimpinnya.
Menurut dia, hal ini tak lepas dari posisi SMPN yang berada di pinggiran Kecamatan Temanggung itu.
"Posisi sekolah kami tak menguntungkan, samping kanan-kiri banyak yang masih berupa sawah dan tegalan."
"Terutama, setelah adanya penerapan zonasi dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB)," tuturnya.
Di samping itu, diakui, SMPN 5 kalah favorit dibandingkan dengan sekolah negeri terdekat. Utamanya SMPN 2 Temanggung, yang dikenal sebagai sekolah favorit.
"Dulu, sebelum sistem zonasi, siswa di Kecamatan Temanggung yang tidak diterima di SMPN 2 masuk sini."
"Sekarang, setelah sistem zonasi, penialaian kan berubah, itu tidak menguntungkan kami," ucapnya.
Menurutnya, imbas dari kekurangan peserta didik baru, sejumlah guru tak mendapatkan jam mengajar.
Pun, fasilitas dan ruang kelas yang ada tentu tak akan dapat difungsikan secara maksimal.
"Guru Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), tidak mendapat jam mengajar," urainya.
Ditambahkan, pihaknya sudah berkonsultasi dengan Dinas Pendidikan Temanggung.