Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Heboh 'Pajero' Seserahan Seharga Rp 7 Juta di Pati, Ini Alasan Sumartono Memilihnya

Sumartono (32), warga Desa/Kec Wedarijaksa Kabupaten Pati, menyerahkan "Pajero" sebagai seserahan saat mempersunting perempuan idamannya, Jumariah

@tellastorymoment.official
Mempelai perempuan dalam 'Pajero' yang menjadi seserahan Sumartono, warga Desa/Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Sabtu (22/6/2019). 

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Belakangan ini, media massa dan media sosial diramaikan pemberitaan mengenai beberapa warga Pati, Jawa Tengah, yang menjadikan mobil mewah sebagai seserahan dalam prosesi lamaran.

Mobil-mobil yang dijadikan seserahan tersebut bernilai ratusan juta, mulai dari Xpander, CRV hingga Fortuner.

Tak mau kalah, Sumartono (32), warga Desa/Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati, menyerahkan satu unit "Pajero" sebagai seserahan saat mempersunting perempuan idamannya, Jumariah (31).

Mempelai perempuan adalah warga Desa Mlatirejo, Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang.

Acara lamaran, akad nikah sekaligus ngunduh mantu pernikahan Sumartono dan Jumariah berlangsung serangkaian pada Sabtu (22/6/2019) di kediaman Sumartono.

Seserahan ini pun membuat heboh, menjadi viral di media sosial meski gaungnya tak sekeras yang lain.

Namun, "Pajero" Sumartono bukan mobil SUV mewah seharga setengah miliar rupiah.

Menurut pengakuannya, "Pajero" tersebut ia beli seharga Rp 7 juta.

Viral Skandal Pesta Seks Guru dengan 3 Siswinya di Laboratorium Komputer Sekolah, Satu Murid Hamil

6 Korban Meninggal Akibat Tabrakan Bus Rosalia Indah Vs Avanza di Tengaran Seluruhnya Warga Lamongan

Kredibilitas Prof Eddy Diragukan Bambang Widjojanto, Mahfud MD Justru Akui Kehebatannya

Hasil Final PMCO SEA League 2019 - RRQ Athena & Bigetron Esports Raih Tiket Ke Berlin Jerman

Jangan buru-buru heran, "Pajero" tersebut akronim dari "Panas njobo njero" alias "panas luar dalam".

Meski tidak sepenuhnya tepat, itu istilah yang digunakan netizen untuk menyebut Hijet keluaran 1983 yang dijadikan seserahan dalam prosesi lamaran Sumartono dan Jumariah.

"Jadi Mei 2016, saya beli mobil itu seharga Rp 7 juta.

Dulu, sebelum saya cat ulang, kondisinya sudah keropos sana-sini," ujar Tono, panggilan akrabnya, kepada Tribunjateng.com, Minggu (23/6/2019).

Tono sengaja memilih mobil tua kesayangannya sebagai seserahan.

Tujuannya membesarkan hati para pemuda lain yang ingin menikah.

'Pajero' yang menjadi seserahan Sumartono yaitu Hijet produksi 1983
'Pajero' yang menjadi seserahan Sumartono yaitu Hijet produksi 1983 (@tellastorymoment.official 081289319144)

Ia ingin menunjukkan bahwa prosesi lamaran atau pernikahan tidak harus mewah.

"Saya ingin bilang, ini lho, dengan mobil tua seharga tujuh juta saja nikahan saya sah.

Biar yang muda-muda nggak minder.

Soalnya kemarin pas viral lamaran mobil mahal-mahal, komentarnya pada minder kalau mau nikah.

Dikira harus punya ini-itu," jelasnya kepada Tribunjateng.com.

Tono juga bermaksud menunjukkan bahwa mobil tua yang sering dianggap "barang rongsokan" bisa dimodifikasi menjadi cukup bagus.

Ia memodifikasi Hijet tuanya memakai dana Rp 11 juta.

Sebanyak Rp 8 juta untuk pengecatan, sisanya untuk interior.

Menurut Tono, julukan Pajero "panas njobo njero" sebenarnya tidak berlaku untuk Hijet yang telah dimodifikasi sedemikian rupa.

"Kalau lihat teman-teman yang modifikasi di Magelang, mungkin pada nggak percaya.

Hijet mereka sudah ber-AC kayak mobil muda.

Harganya sudah mencapai Rp 40 juta," terangnya kepada Tribunjateng.com.

Tono sebetulnya telah mengonsep pernikahannya agar lebih menarik.

Sebelumnya ia berencana membuat konvoi Hijet dengan pengawalan voorijder untuk menjemput mempelai perempuan.

"Bahkan sudah saya siapkan tukang video dan edit.

Niatnya mau saya videokan dan unggah di Sosmed.

Ternyata malam sebelum saya menikah, mendadak ada beberapa anggota komunitas yang izin tidak hadir.

Ada yang orang tuanya sakit, ada yang anggota keluarganya meninggal.

Akhirnya cuma dua Hijet yang datang," ungkap Tono yang merupakan inisiator "Bolo Rayap", komunitas pemilik Hijet di Pati yang beranggotakan 20 orang kepada Tribunjateng.com.

Tono memaklumi hal tersebut.

Ia tetap salut dengan semangat persaudaraan teman-temannya sesama pecinta Hijet.

Sumartono dan mempelai perempuan berpose di depan 'Pajero'
Sumartono dan mempelai perempuan berpose di depan 'Pajero' (@tellastorymoment.official 081289319144)

Terbukti, pada malam harinya, anggota komunitas-komunitas Hijet dari berbagai daerah berkunjung ke tempatnya.

Mereka menyampaikan selamat dan doa serta perasaan sukacita atas pernikahan Tono dan Jumariah.

Meski ingin menunjukkan bahwa lamaran atau pernikahan tidak harus mewah, Tono menegaskan tidak mempermasalahkan orang-orang yang menjadikan mobil mewah sebagai seserahan.

"Itu, kan, privasi orang masing-masing.

Itu uang-uangnya sendiri, tabungannya sendiri, hasil keringat sendiri.

Dibelikan mobil mewah sebagai tanda cinta untuk istrinya, kan, nggak masalah.

Tapi kadang orang lain salah menyikapinya di media sosial, dikira pamer, malah membully," tandasnya kepada Tribunjateng.com.

(Foto-foto yang digunakan dalam berita ini milik @tellastorymoment.official CP: 081289319144) (Mazka Hauzan Naufal)

JUWANGI VIRAL: Ini Penelusuran Tribun Jateng Jalan Dari Teras Ke Juwangi Ternyata Begini Kondisinya

Punya Teknologi Canggih, Pasukan Khusus AS Mudah Dilumpuhkan Pasukan Khusus TNI dengan Cara Ini

TERKINI : Harga Emas Terus Meroket, Nilai Logam Mulia Capai Level Tertinggi Sejak September 2013

30 Karyawan PT KAI Digugat Cerai karena Kebijakan Baru Perusahaan, Karyawan Ancam Mogok Kerja

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved