Pemkab Demak Akan Bangun Jalan Beton TPA Berahan Kulon Berbahan Baku Limbah Batubara
- Pemkab Demak akan membangun jalan beton menuju TPA Berahan Kulon, Kecamatan Wedung berbahan baku limbah batubara dalam waktu dekat ini.
Penulis: Alaqsha Gilang Imantara | Editor: galih permadi
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Alaqsha Gilang Imantara
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Pemkab Demak akan membangun jalan beton menuju TPA Berahan Kulon, Kecamatan Wedung berbahan baku limbah batubara dalam waktu dekat ini.
Jalan beton sepanjang 3,2 kilometer dengan ketebalan 20 cm, lebar 5,5 meter dan kualitas K350 itu akan menjadi satu-satunya jalan yang ramah lingkungan di Kabupaten Demak.
Kabid Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (Dinputaru) Kabupaten Demak, Sularno mengatakan jalan beton dengan batu bara memiliki kekuatan yang sama dengan beton pada umumnya. Bahkan, dari aspek biaya lebih murah sekitar 20% dari biaya beton biasa.
"Jalan beton dari limbah batubara ini tidak memakai besi tulang atau besi kerangka. Selain ramah lingkungan juga memiliki kelebihan tahan terhadap air laut dan terhadap udara yang mengandung garam. Dengan begitu usia beton limbah batubara bisa bertahan lebih lama," ungkapnya, Minggu (30/6/2019).
Dikatakannya, jika limbah itu tidak kita manfaatkan, kondisi yang ada batu bara itu sudah sangat memprihatinkan karena batubara dikategorikan B3 membuat orang - orang beracun.
"Padahal limbah B3 bisa kita gunakan untuk menjadi sesuatu yang berguna. Limbah batubara yang berada di PLTU Jepara jumlahnya sudah sangat menumpuk, jumlahnya sekitar 1 juta meter kubik batu bara," tuturnya.
Nantinya, kata dia, didaerah lain bisa mengikuti untuk pengolahan limbah dari batubara tersebut, karena beton dari limbah batu bara sangat ekonomis dan sangat ramah lingkungan.
"Jadi kondisinya itu 2 hari sudah bisa dibuka betonnya dan bisa dilewati kendaraan.Jika kita memakai beton batu bara, hanya 2 hari sudah kering, itu keuntungannya," paparnya
Sehingga lebih cepat, karena 2 hari saja sudah bisa dilewati kendaraan. Berbeda jika menggunakan beton konvensional, yang mana minimal 2 Minggu baru bisa dilewati jalannya.
"Kalau itu dilewati jalan raya yang ramai itu akan mengganggu, perekonomian harus terhambat selama 2 minggu," imbuhnya.
Yang kedua, betonnya sangat fleksibel, jadi tidak kaku, jadi tidak menggunakan tulangan lagi dalam pelaksanaan pembetonan dengan limbah batu bara.
Hal itu cocok dengan tanah Demak yang daya susutnya tinggi, sehingga beton itu akan mengikuti jika terjadi keretakan- keretakan seperti beton konvensional.
"Semuanya memakai limbah batu bara, itu semuanya akan kita laksanakan dalam waktu dekat ini. Untuk tanggalnya kita tidak bisa menentukan, karena kita harus ada perijinan-perijinan yang harus kita tempuh dulu," ucapnya.
Pembangunan yang akan dimulai dalam waktu dekat ini, mendapat pengawasan dari Kementerian Pekerjaan Umum. Hal itu sekaligus sebagai uji coba standarisasi kualitas sebelum diterapkan di kabupaten/kota lainnya.
Kepala Desa Berahan Kulon, Sugondo, mengatakan pihaknya sudah melakukan sosialisasi pembangunan TPA Berahan Kulon kepada warga setempat dan mendapatkan dukungan dari warga.
"TPA Berahan Kulon dibangun jauh dari pemukiman. Nantinya, TPA yang dibangun merupakan TPA modern dan ada pemilihan sampah yang plastik dengan sampah dedaunan," katanya.
Akses jalan yang dibeton akan mempermudah warga dalam mengangkut hasil bumi, pertanian, maupun hasil tambak.
"Saat ini masih dalam proses pembebasan lahan. Mudah - mudahan, keberadaan TPA Berahan Kulon nantinya bisa membuka lapangan kerja bagi warga setempat," harapnya. (agi)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/kondisi-jalan-menuju-tpa-berahan-kulon-yang-akan-dibangun.jpg)