31 Dosen di Semarang Harus Kembalikan Dana Penelitian ke Kemenristek Dikti, Ada Apa?
Sejumlah dosen di satu universitas di Kota Semarang diminta untuk mengembalikan uang penelitian.
"Proposal dikompetisikan dahulu. Tidak semua proposal disetujui. Kalau tidak bisa dicapai, ya dana tidak keluar," ucap mantan dekan Fakultas Teknik Undip itu.
Besaran dana hibah yang bisa dicairkan, kata dia, juga tergantung tingkatan penelitian, ada penelitian tingkat dasar, terapan, dan pengembangan. Agar usulan proposal penelitian bisa diterima, dosen juga harus mencantumkan roadmap atau rencana pengembangan produk penelitian agar terus berkelanjutan.
"Rasanya praktik-praktik seperti itu (penelitian abal-abal) sekarang ini sangat sulit dilakukan," ujarnya.
Pemerintah saat ini berorientasi pada output atau luaran hasil penelitian. Jika output tidak jelas dan tidak terlalu signifikan berguna untuk masyarakat, biasanya pemerintah pikir-pikir untuk menyetujui dan memberikan dana hibah.
Output bisa berupa produk ataupun terbit di jurnal penelitian yang kredibel atau terakreditasi.
Ia menambahkan, supaya hilirisasi produk penelitian dapat berjalan lancar dan anggaran riset dapat digunakan secara maksimal harus ada kerjasama tiga elemen, yakni pemerintah, akademisi (dosen/peneliti), dan pihak industri.
Sinergi itu berguna agar penelitian dosen bisa tepat guna dan sesuai pasaran atau yang dikehendaki industri. Pihak industri harus terlibat dengan penelitian dosen.
"Jika produk penelitian tidak relevan dengan apa yang diinginkan industri, tentu tidak ada pengaplikasian atau 'mangkrak'," ujarnya.
Meskipun demikian, ia menegaskan dunia pendidikan atau perguruan tinggi sudah mengarahkan produk penelitian yang berbasis kebutuhan industri. Hanya saja, kebanyakan industri di Indonesia untuk mengembangkan teknologi belum berbasis riset.
Biaya research and develompent (R&D) tidaklah murah. Hal itu dianggap dapat menambah beban biaya produksi yang bisa berdampak harga jual produk industri tinggi.
Dari sisi dosen, penelitian merupakan hal penting agar ilmu yang dimiliki terus berkembang, tidak monoton. Selain itu, juga mengamalkan Tri Dharma perguruan tinggi yang menuntut dosen untuk melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat, disamping pendidikan.
Dari sisi masyarakat atau industri, dibutuhkan teknologi yang dinamis, karena tiap tahun, teknologi terus berkembang. Jika teknologi tidak didukung etos penelitian, akan tidak efektif.
"Di Korea, Jepang, dan Jerman antara dunia industri dan peruguruan tinggi sangat erat kerjasama. Kebutuhan industri seperti untuk perkembangan produk maupun perkembangan pemasaran segala macam itu harus didukung penelitian," tuturnya.
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE:
Bambang sudah melakukan sejumlah penelitian yang berkaitan dengan perparkiran, manajemen lalu lintas, dan sebagainya yang berhubungan dengan disiplin ilmu yang dimiliki.