Dewi Okta Peraih Penghargaan Anindya Wiratama Akmil Magelang, Suka Bohong, Orangtua Dibuat Kaget
Sersan Mayor Satu Taruna (Sematutar) Dewi Puspa Oktarini menjadi orang keempat yang pernah meraih penghargaan Anindya Wiratama
Penulis: yayan isro roziki | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, MAGELANG - Sersan Mayor Satu Taruna (Sematutar) Dewi Puspa Oktarini menjadi orang keempat yang pernah meraih penghargaan Anindya Wiratama, di Akademi Militer (Akmil) Kota Magelang.
Pengukuhan penghargaan atas gadis kelahiran Pati, 23 Oktober 1996, itu dilakukan oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, dalam Penutupan Pendidikan dan Wisuda Sarjana Taruna Akademi Militer Tingkat IV, di Lapangan Pancasila, komplek Akmil Kota Magelang, Senin (8/7) kemarin.
Di mata kedua orangtuanya, --pasangan Pariyo SH dan Waris Siswini--, Okta merupakan anak yang cerdas nan sarat prestasi.
• Gara-gara Cedera Bahu Saat Latihan, Aswin Batal Ikut Wisuda Taruna Akmil, Gagal Lanjut Dinas Militer
• Taruna Taruni Lulusan Terbaik Akmil 2019 Asal Pati & Bondowoso, Raih Penghargaan Seperti SBY & AHY
Pun demikian, keduanya tak menyangka, putrinya itu berhasil meraih penghargaan tertinggi untuk taruni yang lulus dari Akmil dengan peringkat terbaik, pada 2019 ini.
"Saya memang tidak memberi tahu sebelumnya kepada orangtua. Hanya mengatakan, 'saya akan memberi surprise nanti, saat tanggal 8 (wisuda)'," ujarnya, ditemui usai upacara wisuda.
Kenapa prestasi membanggakan seperti ini harus dirahasiakan? Ia mengatakan, termasuk orang yang tak senang pamer.
Sebab, menurut Okta, ia bisa meraih penghargaan Anindya Wiratama, juga berkat keberadaan 14 taruni lainnya.
Dewi Okta Pusparini lulus sebagai peraih penghargaan Anindya Wiratama, dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,61.
Selama ditempa di Akmil ia mengambil kecabangan Corps Keuangan (Cku).
Belasan rekannya selama empat tahun menempa diri di Akmil, dalam pandangan Okta, kesemuanya bagus-bagus dan hebat.
Kami semua hebat, tetapi saya hanya dipilih dan (kebetulan) diberi keberuntungan untuk menjadi yang terbaik," ucap anak kedua dari tiga bersaudara ini.
Kendati demikian, tetap saja ia bangga atas prestasi yang diraih. Namun, ia selalu menekankan kepada dirinya sendiri agar tetap rendah hati dan tidak sombong.
"Tanpa 14 taruni yang lain, saya tidak akan bisa seperti ini. Tentu saja mendapat anugerah ini tak mudah untuk mempertahankannua, karena itu saya akan tetap menjaga kepercyaan yang diberikan kepda saya," ujarnya.
Diakui, selama empat tahun berada di Akmil --kawah candradimuka para calon perwira Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD)-- bukan hal yang ringan dan mudah bagi seorang wanita.
Akan tetapi, semua bisa dilalui secara baik, berkat kekerabatan, sinergi, dan saling mendukung antar taruni.