Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dewi Okta Peraih Penghargaan Anindya Wiratama Akmil Magelang, Suka Bohong, Orangtua Dibuat Kaget

Sersan Mayor Satu Taruna (Sematutar) Dewi Puspa Oktarini menjadi orang keempat yang pernah meraih penghargaan Anindya Wiratama

Penulis: yayan isro roziki | Editor: muslimah
Tribunjateng.com/Yayan Isro Roziki
Peraih Anindya Wiratama 2019 Akademi Militer, Dewi Okta Pusparini, ‎berfoto usai gelaran wisuda di Lapangan Pancasila, komplek Akmil Kota Magelang, Senin (8/7). 

TRIBUNJATENG.COM, MAGELANG - ‎Sersan Mayor Satu Taruna (Sematutar) Dewi Puspa Oktarini menjadi orang keempat yang pernah meraih penghargaan Anindya Wiratama, di Akademi Militer (Akmil) Kota Magelang.

Pengukuhan penghargaan atas gadis kelahiran Pati, 23 Oktober 1996, itu dilakukan oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, dalam Penutupan Pendidikan dan Wisuda Sarjana Taruna Akademi Militer Tingkat IV, di Lapangan Pancasila, komplek Akmil Kota Magelang, Senin (8/7) kemarin.

Di mata kedua orangtuanya, --pasangan Pariyo SH dan Waris Siswini--, Okta merupakan anak yang cerdas nan sarat prestasi.

Gara-gara Cedera Bahu Saat Latihan, Aswin Batal Ikut Wisuda Taruna Akmil, Gagal Lanjut Dinas Militer

Taruna Taruni Lulusan Terbaik Akmil 2019 Asal Pati & Bondowoso, Raih Penghargaan Seperti SBY & AHY

Pun demikian, keduanya tak menyangka, putrinya itu berhasil meraih penghargaan tertinggi untuk taruni yang lulus dari Akmil dengan peringkat terbaik, pada 2019 ini.‎

‎"Saya memang tidak memberi tahu sebelumnya kepada orangtua. Hanya mengatakan, 'saya akan memberi surprise nanti, saat tanggal 8 (wisuda)'," ujarnya, ditemui usai upacara wisuda.

Kenapa prestasi membanggakan seperti ini harus diraha‎siakan? Ia mengatakan, termasuk orang yang tak senang pamer.

Sebab, menurut Okta, ia bisa meraih penghargaan Anindya Wiratama, juga berkat keberadaan 14 taruni lainnya.

Dewi Okta Pusparini lulus sebagai peraih penghargaan Anindya Wiratama, dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,61.

Selama ditempa di Akmil ia mengambil kecabangan Corps Keuangan ‎(Cku).‎‎

Belasan rekannya selama empat tahun menempa diri di Akmil, dalam pandangan Okta, kesemuanya bagus-bagus dan hebat.

Kami semua hebat, tetapi saya hanya dipilih dan (kebetulan) diberi keberuntungan untuk‎ menjadi yang terbaik," ucap anak kedua dari tiga bersaudara ini.

‎Kendati demikian, tetap saja ia bangga atas prestasi yang diraih. Namun, ia selalu menekankan kepada dirinya sendiri agar tetap rendah hati dan tidak sombong.

"Tanpa 14 taruni yang lain, saya tidak akan bisa seperti ini. Te‎ntu saja mendapat anugerah ini tak mudah untuk mempertahankannua, karena itu saya akan tetap menjaga kepercyaan yang diberikan kepda say‎a," ujarnya.‎

Diakui, selama empat tahun berada di Akmil --kawah candradimuka para calon perwira‎ Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD)-- bukan hal yang ringan dan mudah bagi seorang wanita.

Akan tetapi, semua bisa dilalui secara baik, berkat kekerabatan, sinergi, dan saling mendukung antar taruni.

‎"Kami semua bisa melampaui itu, karena bersama-sama. Alhamdulillah‎," tutur alumni SMAN 1 Pati ini.

Anindya Wiratama pertama kali dianugerahkan pada 2016, berdasar keputusan Gubernur Akmil nomor: Kep/26/IV/2016, tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Hasil Belajar Sistem SKS Taruna-Taruni Akmil, tertanggal 30 April 2016. Kala itu, Gubernur Akmil dijabat oleh Mayjen TNI Arif Rahman. Penghargaan ini setara dengan Adhi Makayasa bagi taruna laki-laki.

Peraih Anindya Wiratama 2019 Akademi Militer, Dewi Okta Pusparini, ?berfoto usai gelaran wisuda di Lapangan Pancasila, komplek Akmil Kota Magelang, Senin (8/7).
Peraih Anindya Wiratama 2019 Akademi Militer, Dewi Okta Pusparini, berfoto usai gelaran wisuda di Lapangan Pancasila, komplek Akmil Kota Magelang, Senin (8/7). (Tribunjateng.com/Yayan Isro Roziki)

Suka 'Bohongi Orangtua'

Pariyo --ayah dari Okta--, ‎mengatakan bila anaknya itu sering berbohong kepada orangtuanya. Tentu ini bukan dalam konteks negatif.

Melainkan, putrinya itu hampir selalu menyembunyikan prestasi-prestasi yang diraih.

‎"Dia itu gak pernah bilang kalau dapat ranking atau prestasi apapun. Bilangnya, teman-teman dia bagus-bagus semua. ‎Dari sejak kecil memang gitu," ujar pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Pati itu.

Dituturkan, sebelum upacara ia sama sekali tak tahu bila anaknya meraih penghargaan Anindya Wiratama.

"Dia cuma bilang: 'Pah, nanti kalau datang ke wisuda tak kasih suprise'. Eh, tak tahunya ini," kata dia.‎‎

Saat kelulusan sekolah menengah pertama (SMP) pun begitu. Kala itu, menurut Pariyo, Okta merupakan ‎satu-satunya pelajar yang mendapat nilai 10 dalam NEM-nya.

Setali tiga uang, Okta tak memberitahukan hal itu kepada orangtuanya.

Diakui, sudah sejak lama Okta ingin berkarier di milier.

Sewaktu hendak mendaftar di Akmil Okta berujar, bila tak diterima akan melanjutkan kuliah dan kembali mendaftar di dinas militer untuk perwira karier.

‎"Ambisinya memang di situ. Dulu bilangnya, kalau gak keterima di Akmil, mau kuliah dulu, lalu lanjut mau mau jadi perwira karier‎," tuturnya.

Sang ibu, Waris Siswini, mengaku kaget saat tahu anaknya mendapat penghargaan tertinggi bagi lulusan taruni itu. ‎"Saya gemeter tadi, kaget dan sekaligus senang. Yang terbaik ternyata anak saya. Ya Allah, senang dan bangga, sampe mau nangis," ujarnya.

Peraih Anindya Wiratama 2019 Akademi Militer, Dewi Okta Pusparini, ?berfoto usai gelaran wisuda di Lapangan Pancasila, komplek Akmil Kota Magelang, Senin (8/7).
Peraih Anindya Wiratama 2019 Akademi Militer, Dewi Okta Pusparini, ?berfoto usai gelaran wisuda di Lapangan Pancasila, komplek Akmil Kota Magelang, Senin (8/7). (Tribunjateng.com/Yayan Isro Roziki)

Selama ini, ia mengenal Okta sebagai anak yang baik. Sosok yang pantang mengeluh. "Tak banyak bicara, pendiam dan selalu merendah," tutur dia.‎

‎Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, memimpin langsung upacara penutupan pendidikan (Tupdik) dan wisuda sarjana taruna Akademi Militer (Akmil) tingkat IV tahun pendidikan 2018/2019, di Lapangan Pancasila, komplek Akmil Magelang, Senin (8/7). Dalam kesempatan ini, mewisuda 259 dari 260 sersan mayor satu taruna (Sermatutar).‎

"Satu orang tidak dapat melanjutkan dinas di militer karena ada kendala kesehatan dan jasmani," katanya. (yan)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved