Dicecar Pertanyaan oleh Karni Ilyas, Faldo Maldini Kaget Langsung Garuk Kepala
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Faldo Maldini berharap rekonsiliasi segera dilakukan antara Jokowi dan Prabowo.
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM- Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Faldo Maldini berharap rekonsiliasi segera dilakukan antara Jokowi dan Prabowo.
Pertanyaan tersebut diberikan oleh Karni Ilyas, saat Faldo Maldini hadir sebagai narasumber di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) Selasa (9/7/19).
Faldo mengatakan bahwa seharusnya Prabowo dan Jokowi bertemu untuk membahas berbagai hal penting agar tidak terjadi spekulasi yang berlebihan.
"jangan-jangan elit ini belum ketemu maunya apa, konsesusnya apa, gitu," ujar Faldo Maldini.
Kemudian, Karni Ilyas melempar sebuah pertanyaan.
"Kursi apa yang diinginkan PAN di kabinet Jokowi-Maruf Amin? Kalau jadi koalisi KIK, kursi apa yang diharapkan oleh PAN?" tanya Karni Ilyas.
Mendengar perntanyaan itu, Faldo Maldini tampak kaget dan mengaruk-garuk kepala.
Karni Ilyas kembali bertanya, apa PAN menginginkan jabatan sebagai Ketua MPR atau menteri.
"Apakah Menteri? Apakah tetap ketua MPR?" tanya Karni Ilyas.
Sambil tersenyum, Faldo Maldini mengaku pihaknya tak merasa kegeeran soal jabatan di kabinet Jokowi-Maruf Amin.
Pasalnya ia menilai segala keputusan berada di tangan Jokowi sebagai presiden terpilih.
"No, karena kita enggak kegeeran, kita enggak kepedean Bang Karni," kata Faldo Maldini.
"Kalau kita berpikir yang tahu ini semua adalah Pak Jokowi, karena beliau adalah presiden terpilih," ujar Faldo Maldini.
Karni Ilyas memberikan sindiran kepada Faldo Maldini.
"Tapi berharap dong sekian kursi," ujar Karni Ilyas.
Faldo mengaku tidak berharap, mengingat di Pemilu 2019 PAN memporoleh suara rendah.
"No karena kita enggak kegeeran, angka kita 6,9%, kalau ibarat bola ini terancam degradasi. Kita percaya ke semua ke Presiden kepilih," ujar Faldo.
Faldo lantas mengatakan bahwa keputusan soal itu akan dibahas di Rakernas.
Hal tersebut karena PAN ingin mendengar pendapat dari seluruh anggotanya yang berasal dari berbagai daerah.
"Kita akan memutuskan di rakernas," ucap Faldo Maldini.
Faldo Maldini lantas berharap agar Jokowi segera bertemu dengan Prabowo.
"Agar sejarah mencatat, Pak Jokowi ingin bertemu dengan Pak Prabowo dan para pendukung paslon yang kalah dalam pilpres," ujar Faldo Maldini.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional Bara Hasibuan mengatakan, wacana merapatnya PAN ke koalisi pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin didasari oleh kepentingan persatuan bangsa. Bara menilai, bergabungnya PAN ke koalisi Jokowi akan menjadi obat dari perbedaan di tengah masyarakat yang timbul akibat perbedaan pilihan politik.
"Jadi kita perlu ada hal-hal simbolik, salah satunya yang kita pikir bisa kita lakukan PAN sebagai partai politik adalah dengan bergabung dengan pemerintahan Jokowi," kata Bara di Gedung DPR, Selasa (9/7/2019).
Bara berpendapat, pemerintahan Jokowi tidak bisa berjalan hanya dengan partai-partai pendukung mereka pada Pilpres 2019 lalu. Menurut Bara, Jokowi juga mestu merangkul partai-partai yang sebelumnya berseberangan.
"Jokowi memang perlu membuat pemerintahan yang bersifat inklusif, tidak bisa bersikap winner takes all. Dalam arti winner-nya itu bukan hanya dia tapi juga koalisi dari partai-partai yang ada sekarang ini," ujar Bara.
Bara tak memungkiri bila PAN berharap mendapat jabatan bila bergabung ke barisan penyokong pemerintah. Ia mengatakan, jabatan itu merupakan wadah bagi PAN untuk berkontribusi.
"Kalau untuk bergabung kan ada manifestasi dari bergabungnya kita itu (jabatan), kita perlu memiliki tempat untuk bisa mengartikulasikan kontribusi kita," kata Bara lagi.
PAN disebut sebagai partai yang akan menyeberang ke koalisi Jokowi setelah mendukung Prabowo pada kontestasi Pilpres 2019 lalu. Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengatakan, arah politik PAN akan ditetapkan lewat rapat kerja nasional yang akan digelar pada akhir Juli atau awal Agustus mendatang.
"Pasti ada evaluasi terhadap hasil pileg dan menyikapi agenda politik ke depan, salah satu yang penting pilkada serentak, lalu legislatif, dan arah politik PAN ke depan. Rakernas akhir Juli atau awal Agustus," ujar Eddy saat ditemui di media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Jumat (28/6/2019). (*)
• Gara-gara Celetukan Aria Bima, Semua Narasumber Tertawa, Fahri Hamzah Tampak Kesal
• 19 Tahun jadi Misteri Akhirnya Terkuak, Ini Foto Pernikahan Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo
• Tak Hanya Nikita Mirzani, Hotman Paris Juga Kaget Saat Tahu Rumah Asli Barbie Kumalasari