Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Heboh Celeng yang Tak Bersayap Bisa Jalan-jalan di Atap Rumah Warga Banjarnegara, Ini Kesaksiannya

Di Kecamatan Pandanarum, babi hutan bukan hanya merusak lahan pertanian, namun juga menyerang sejumlah warga hingga terluka

Penulis: khoirul muzaki | Editor: muslimah
Istimewa
babi hutan berjalan di atal rumah warga Desa Kalisat Kecamatan Kalibening Banjarnegara 

TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Gangguan babi hutan di sebagian wilayah Banjarnegara kian meresahkan warga.

Di Kecamatan Pandanarum, babi hutan bukan hanya merusak lahan pertanian, namun juga menyerang sejumlah warga hingga terluka dan dilarikan ke rumah sakit.

Di kecamatan tetangga, Kecamatan Kalibening, babi hutan juga dilaporkan masuk ke pemukiman warga. Tetapi aksi seekor babi hutan ini lain dari biasa.

Masyarakat dikejutkan ulah babi hutan itu lantaran berjalan di atap rumah warga.

Aksi celeng di atap genteng warga ini pun menyita perhatian warganet saat foto yang merekam kejadian itu diunggah ke media sosial.

Bagaimana ceritanya, babi hutan yang tak bersayap bisa sampai di atap rumah warga.

Kepala Seksi Ketenteraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) Kecamatan Kalibening Kodim membenarkan kejadian itu.

Peristiwa itu disebutnya terjadi pada Senin siang (17/6) lalu di Desa Kalisat Kecamatan Kalibening.

"Tiba-tiba ada babi dari hutan langsung ke perumahan warga dan naik ke atap rumah Arjono," katanya

Kodim mengatakan, babi itu tiba-tiba saja masuk ke perkampungan dan meloncat ke atap rumah warga.

Kontur tanah pemukiman yang tidak rata atau berupa lereng membuat rumah antar warga tidak sejajar.

Posisi sebuah rumah bisa lebih rendah dari jalan atau rumah warga lainnya.

Karenanya, babi hutan yang masuk le pemukiman itu mudah saja meloncat dan berjalan-jalan di atap rumah warga.

Meski demikian, Kodim mengaku tak menerima laporan kerugian warga atas kejadian itu.

Babi hutan itu tidak sampai masuk dan mengacak-acak rumah warga.

Binatang yang akrab dipanggil celeng itu juga dilaporkan tidak menyerang atau melukai warga.

Warga juga belum berhasil menangkap babi itu yang masih berkeliaran sampai sekarang.

"Sampai sekarang, warga belum bisa mengejar,"katanya

Selain Desa Kalisat, Kodim mengaku belum mendapati laporan dari warga desa lain yang resah terhadap serangan babi hutan.

Serangan babi hutan yang berakhir tragis di Kalibening terjadi pada Februari 2019 lalu.

Marsono (63), warga Rt 1 Rw 1 Desa Sirukun Kecamatan Kalibening harus meregang nyawa karena diserang babi.

Ia tiba-tiba mendapatkan serangan babi hutan saat beraktifitas di hutan.

Marsono sempat melakukan perlawanan, atau bertahan dari serangan.

Tetapi ia gagal hingga tubuhnya rebah dan meninggal di tempat. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved