Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumas

FIX, Penyebab Keracunan di Karanglewas Banyumas Karena Menu MBG Tidak Steril

Satgas MBG Kabupaten Banyumas memastikan penyebab kasus dugaan keracunan di Karanglewas Kidul berasal dari makanan yang terkontaminasi.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/PERMATA PUTRA SEJATI
HASIL UJI LABORATORIUM - Ketua Satgas MBG Banyumas, Dwi Asih Lintarti. Wakil Bupati Banyumas ini membeberkan hasil lab dari provinsi terkait kasus dugaan keracunan MBG di Karanglewas Banyumas, Senin (12/10/2025). Pihaknya mengungkapkan hasil sementara adanya masalah pada aspek higienitas dapur dan kualitas air yang digunakan untuk memasak. 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Satgas Pengawasan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Kabupaten Banyumas memastikan penyebab kasus dugaan keracunan di Karanglewas Kidul berasal dari makanan yang terkontaminasi.

Ketua Satgas MBG Banyumas, Dwi Asih Lintarti mengungkapkan, hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan dari Sentra Pemberi Pangan Gizi (SPPG) di wilayah tersebut menunjukkan hasil positif kontaminasi.

"Hasil uji laboratorium sudah keluar, kami menerima laporannya pada Minggu (12/10/2025) siang." 

"Dari sampel makanan yang diambil, dinyatakan tidak steril," katanya kepada Tribunjateng.com, Senin (13/10/2025).

Baca juga: Guru Cabul dari Jatilawang Banyumas Kini Sudah Dinonaktifkan dan Dilaporkan ke Cabdin Pendidikan

Baca juga: Satgas MBG Banyumas Ungkap Penyebab Siswa Keracunan

Berdasarkan hasil pemeriksaan, masa inkubasi penderita rata-rata tercatat 33 jam 32 detik. 

Dari hasil itu, tim menyimpulkan gejala keracunan disebabkan oleh kontaminasi Escherichia coli pada makanan, serta Coliform pada air minum galon yang digunakan.

"Tidak sterilnya bisa disebabkan banyak faktor mulai dari proses penyajian, kondisi dapur, hingga kebersihan pekerja." 

"Hal itu akan dibahas lebih lanjut dalam rapat Satgas," jelasnya.

Wakil Bupati Banyumas ini menambahkan, bahan makanan sebenarnya bisa saja dalam kondisi bersih, namun proses memasak hingga pengemasan kerap menjadi titik rawan kontaminasi.

Dia mencontohkan, makanan panas yang langsung dikemas dapat memicu munculnya uap di dalam wadah, menyebabkan kelembaban tinggi, dan akhirnya menumbuhkan jamur atau bakteri.

"Holding time atau waktu tunggu antara makanan matang hingga dikonsumsi sebaiknya tidak lebih dari empat jam," tegasnya.

Pihaknya menegaskan, pemerintah daerah akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program MBG, baik dari sisi kebersihan, distribusi, maupun pengawasan lapangan.

"Peristiwa seperti ini juga terjadi di beberapa daerah lain, dengan penyebab yang hampir sama."

"Karena itu, Pemkab Banyumas akan terus memperketat evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang," ujarnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved