Berita Lengkap: Gerindra Bocorkan Isi Pembicaraan Empat Mata Mega-Prabowo
Pertemuan penting empat mata antara Megawati dengan Prabowo Subianto menyejukkan suasana politik nasional.
“Walau antara Teuku Umar dan Gondangdia. Tak sepanjang Anyer dan Jakarta. Walau ada dua pertemuan berbeda. Semoga tak memisahkan para pemimpin kita," tambahnya.
Mendengar pantun tersebut beberapa anggota DPR yang hadir tampak tertawa. Ada pula yang saling bergumam. Kedua pertemuan berbeda yang dimaksud Bambang adalah pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Sehari sebelumnya, Selasa (23/7) para ketua umum partai politik koalisi pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin menggelar pertemuan di DPP Nasdem, Gondangdia, Cikini, Jakarta Pusat. Hadir dalam pertemuan itu Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh sebagai tuan rumah, Plt Ketum PPP Soeharso Monoarfa, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartanto. Namun, pertemuan ini tak dihadiri oleh pimpinan PDI Perjuangan.
Seusai membacakan pantun, Bambang hanya tersenyum kemudian mengakhiri pidato. "Sekian, kami ucapkan selamat bekerja, Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa meridhoi perjuangan kita semua," tutur politisi dari Partai Golkar itu.
Pertanyakan Kehadiran BG
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan terlihat dalam pertemuan Megawati dengan Prabowo Subianto di kediaman Megawati. Budi Gunawan (BG) muncul saat menemani Megawati menyambut kedatangan Prabowo di teras rumahnya.
Meski demikian, Budi Gunawan dikenal dekat dengan Megawati lantaran pernah menjadi ajudan presiden kelima RI tersebut. Ia tampak berdiri berjejer dengan kader PDI-P lainnya, yakni Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto, mantan Sekjen PDI-P sekaligus Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan putra-putri Megawati, yaitu Prananda Prabowo serta Puan Maharani.
Seusai pertemuan, para wartawan menanyakan kehadiran Budi Gunawan dalam pertemuan tersebut kepada Hasto. Hasto menjawab kehadiran Budi Gunawan merupakan penugasan dari Presiden Joko Widodo.
Hasto mengatakan, Jokowi menugaskan Budi Gunawan untuk membangun komunikasi dengan pihak-pihak yang berseberangan seusai Pilpres 2019. Salah satu pihak yang didekati Budi Gunawan ialah Prabowo.
"Namanya badan strategis (BIN). Tapi Pak Budi Gunawan kan setelah keputusan KPU ditetapkan itu membangun (komunikasi). Dan itu juga sudah penugasan presiden," kata Hasto di kediaman Megawati, Menteng, Jakarta, Rabu (24/7/2019). Ia menambahkan, peran Kepala BIN dalam menyatukan pihak yang berseberangan saat pilpres bukan sekali ini saja.
"Pak Hendropriyono dulu juga (sering terlibat)," kata Hasto. Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono merupakan kepala BIN yang menjabat saat Megawati menjabat sebagai presiden. (kps/dtc/tribun)