Dokter Kaget Temukan 1,6 Kg Perhiasan Senilai Ratusan Juta Rupiah dari Perut Wanita Ini
Dokter kaget temukan 1,6 kg perhiasan yang diperkirakan bernilai ratusan juta rupiah dari perut wanita ini.
Penulis: non | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM - Dokter kaget temukan 1,6 kg perhiasan yang diperkirakan bernilai ratusan juta rupiah dari perut wanita ini.
Perhiasan seberat 1,6 kg tersebut dikeluarkan oleh tim dokter dari perut seorang wanita di Bengali Barat, India.
Di perut wanita berusia 22 tahun tersebut ditemukan timbunan perhiasan emas, pernak pernik, uang koin dan arloji.
Kepala departemen bedah yang memimpin operasi, dr Siddhartha Biswas mengatakan,
wanita itu telah mencerna barang-barang emas, tembaga, dan kuningan.
"Akibatnya asien tampak lemah dan kurus pada saat dibawa dan dirawat di rumah sakit."
Dokter Biswas menenrangkan, jumlah albumin dan hemoglobinnya sangat rendah saat dibawa ke rumah sakit.
Sehingga tim dokter dari RS. Medis Pemerintah Rampurhat tidak dapat segera melakukan tidakan operasi.
Hasil sonografi memperlihatkan wanita tersebut telah menelan emas, tembaga dan kuningan sehingga ia tak dapat mencerna makanan.
"Kondisinya sangat kritis sehingga dia membutuhkan setidaknya lima botol darah.
Dia bahkan tidak bisa makan secara fisik sehingga kami harus memberikan Nutrisi Parenteral Total (TPN)
untuk menyuntikkan makanan secara artifisial melalui mulutnya," ujar dr. Biswas.
Pasien yang berasal dari Magram, Bengali Barat, India tersebut akhirnya dapat kembali stabil.
Secara perlahan kondisinya dapat kembali normal dalamkurtun waktu seminggu.
dr. Biswas mengatakan setelah kondisi pasien stabil, akhirnya dokter dapat melakukan tindakan operasi.
"Jika kami mengoperasinya sebelum ia stabil, maka pasien tak akan selamat," ungkapnya.
Operasi pengangkatan tersebut berlangsungh selama satu jam 15 menit.
Tim dokter mengeluarkan rantai, tindik hidung, anting-anting, pernak-pernik, gelang, dan gelang kaki dari perut pasien tersebut.
Dokter juga menemukan serta 90 koin dan arloji yang jika diuangkan bernilai sekira 912 juta rupiah.
Pasien wanita tersebut saat ini menjalani perawatan kejiwaan.
Diperkirakan ia mengambil barang-barang itu dari toko perhiasan kakaknya.
Anggota keluarganya mengatakan mereka telah kehilangan barang-barang dari toko mereka.
Namun wanita tersebut langsung menangis jika ditanya tentang hal tersebut.
Mengonsumsi makanan seperti perhiasan merupakan gejala Pica.
Pica adalah suatu kelainan yang menurut National Eating Disorders Association (NEDA) melibatkan makanan yang biasanya tidak dianggap sebagai makanan.
Bahkan sesuatu yang tidak mengandung nilai gizi yang signifikan.
Saat ini tidak ada tes laboratorium yang tersedia untuk mendiagnosa Pica.
Pica saat ini hanya didiagnosa dari riwayat klinis pasien saja.
Namun, untuk mengetahui gangguan tersebut, diperlukan tes untuk anemia, potensi penyumbatan usus, dan efek samping toksik dari zat yang dikonsumsi.
Tanda-tanda peringatan Pica termasuk makan terus-menerus dari zat yang bukan makanan selama setidaknya satu bulan.
Ibu dari pasien wanita tersebut juga membenarkan, anaknya sedang dalam kondisi tak sehat selama dua bulan ini.
Meski sang ibu juga telah mencoba mengawasinya, namun sang putri masih dapat menelan obyek-obyek tersebut.
"Sebelum dibawa ke rumah sakit, kami telah memmbawanya ke beberapa dokter. Ia juga telah meminum beberapa obat namun belum ada hasil," tutur sang Ibu.
dr. Biswas dari RS. Medis Pemerintah Rampurhat telah memberikan konfirmasi, kondisi pasien saat ini telah stabil.
"Dalam waktu dekat, pasien dapat kembali ke rumah," kata dr. Biswas. (tribunjateng/non)