Alun-alun Slawi Tegal Kumuh Banyak Coretan, DLH Takut Berdampak Ke Adipura
Meski tidak ada anggaran, Agus menyebut dana pengecetan kawasan alun-alun bisa berasal dari Pemda
Penulis: Akhtur Gumilang | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Alun-alun Hanggawana Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, tampak terlihat kumuh saat ini.
Pasalnya, alun-alun sebagai wujud wajah kota justru terdapat banyak coretan yang merusak pemandangan dan keindahan.
Pantauan Tribunjateng.com di lapangan, tampak sekeliling Alun-alun Hanggawana Slawi terdapat banyak coretan berpilok dari berbagai warna.
Disinyalir, coretan-coretan itu muncul sebagai penanda lokasi berjualan bagi para pedagang di sekitar Alun-alun Hanggawana Slawi.
Banyaknya coretan itu pun disorot Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tegal, Agus Subagyo.
Menurut Agus, banyaknya coretan di sekeliling Alun-alun yang semestinya menjadi ikon sebuah daerah akan sangat berdampak buruk bagi penilaian Adipura 2019 nanti.
"September 2019 nanti mulai penilaian Adipura tahap 1. Tim Penilai Adipura bakal ke sini. Kalau lihat alun-alunnya masih sama seperti ini tentu sangat berdampak buruk bagi penilaian Adipura nanti," kata Agus kepada Tribunjateng.com, Senin (29/7/2019).
Agus menuturkan, wewenang penataan dan pemeliharaan Alun-alun sebenarnya ada di Tangan Dinas Permukiman dan Tata Ruang (Perkimtaru) Kabupaten Tegal.
Namun apabila hingga awal September 2019 kondisi alun-alun masih tampak kumuh dan banyak coretan, pihak DLH akan turun tangan bertindak.
"Kalau punya cat, mau tidak mau kami akan memoles dan mengecat seluruh kawasan alun-alun yang terkena coretan agar tampak terlihat indah. Tidak kumuh seperti sekarang. Bisa-bisa tahun ini gagal lagi mendapat gelar Adipura. Harus cepat mengambil langkah," tegas Agus.
Meski tidak ada anggaran, Agus menyebut dana pengecetan kawasan alun-alun bisa berasal dari Pemda.
"Atau bisa minta juga ke pihak EO yang habis menggelar lomba balap motor di sana. Kan Alun-alun jadi lokasi tracknya, ya bisa lah minta ke pihak EO," cetusnya.(Tribunjateng/gum).