Orangtua Siswa SMKN 1 Bulakamba Brebes Cemas Tunggu Kabar Pencarian Korban KM Pieces
Lima orang penumpang KM Pieces yang tenggelam di Perairan Matasiri, Kotabaru, Kalimantan Selatan , merupakan siswa SMK Negeri 1 Bulakamba Brebes
Penulis: m zaenal arifin | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, BREBES - Lima orang penumpang KM Pieces yang tenggelam di Perairan Matasiri, Kotabaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), merupakan siswa SMK Negeri 1 Bulakamba Brebes yang sedang mengikuti program Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Informasi tenggelamnya KM Pieces yang berangkat dari Pekalongan itu membuat orangtua siswa merasa cemas. Para orangtua mendatangi sekolah untuk menanyakan kondisi anak mereka, Sabtu (3/8/2019) kemarin.
Informasi yang dihimpun, satu dari lima siswa yang ikut KM Pieces dinyatakan selamat. Sedangkan empat lainnya belum diketahui karena masih dalam pencarian.
Orangtua siswa yang selamat asal Desa Kupu, Kecamatan Wanasari, Brebes, Sudarno (59) mengatakan, pihak keluarga masih terus menunggu kedatangan anaknya.
Dirinya mendengar kabar kecelakaan tersebut dari pihak sekolah yang mendatangi rumahnya dan mengabarkan tragedi KM Pieces.
• Muncul Gelombang Setinggi 5 Meter, Pencarian Korban KM Pieces Dihentikan Sementara
"Kemarin pihak sekolah datang ke rumah memberi informasi kapal tenggelam. Ibunya sudah tidak ada, jadi saya yang menanggungnya. Saya datang ke sekolah untuk menanyakan kabar terakhir anak saya bagaimana kondisinya," katanya, saat dihubungi, Minggu (4/8/2019).
Sudarno berharap, anaknya yang dikabarkan selamat dalam kecelakaan kapal itu bisa segera pulang. Selain itu, ia juga berharap empat siswa lainnya bisa segera ditemukan.
"Saya merasakan bagaimana perasaan orang tua lainnya yang belum ada kabarnya," ujarnya.
Kepala SMK Negeri 1 Bulakamba Brebes, Slamet Riyadi mengatakan, dari total 37 penumpang KM Pieces, lima di antaranya adalah siswa SMK Negeri 1 Bulakamba yang sedang mengikuti program PKL.
Kapal tersebut berangkat dari Pekalongan dengan tujuan Selat Makassar untuk mencari ikan.
"Ada lima korban yang merupakan siswa kami. 2 siswa berasal dari Desa Tegalglagah, 1 siswa dari Desa Petunjungan, 1 siswa dari Kelurahan Pasarbatang dan 1 siswa dari Desa Kupu Kecamatan Wanasari yang dikabarkan selamat bernama Samlawi," kata Slamet.
Slamet menerima kabar tenggelamnya KM Pieces pada Rabu (31/7/2019) malam. Kemudian, pihaknya mendatangi Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan (PPNP) untuk memastikan kabar dan kondisi kelima siswanya, Kamis (1/8/2019).
"Baru pada Jumat (2/8/2019) pagi, kami mendatangi rumah masing-masing korban yang merupakan siswa kami untuk menyampaikan kabar ke keluarga," paparnya.
Ia menjelaskan, setiap siswa sekolah kejuruan diwajibkan mengikuti program praktik kerja industri (prakerin). Untuk jurusan pelayaran atau nautika, setiap siswa harus berlayar minimal selama 6 bulan, yakni 1 bulan saat kelas 1 dan 5 bulan saat naik kelas 2.
"Setiap siswa yang baru mendaftar di sekolah ini sudah mengikuti asuransi. Terkait kejadian ini kami belum menerima kepastian siswa kami kondisinya seperti apa. Kami masih mencari informasi terkait kejadian ini," tuturnya.