Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, KH Maimoen Zubair Meninggal Dunia di Mekkah

Ulama kharismatik KH Maemoen Zubair, dikabarkan meninggal dunia di Mekkah Arab Saudi, saat menjalankan ibadah haji.

Penulis: m nur huda | Editor: m nur huda
IST
KH Maimoen Zubair (tengah) memperkenalkan Suharso Monoarfa (kiri) di depan rumahnya di Pesantren Al Anwar Sarang Rembang Jawa Tengah, Rabu (27/3/2019). 

Sampai akhirnya, Mbah Moen mendirikan Pondok Pesantren yang sekarang dikenal dengan nama Al-Anwar.

Kemudian sekitar tahun 2008, kembali mendirikan Pondok Pesantren Al-Anwar 2 di Gondan Sarang Rembang, yang kemudian oleh beliau dipasrahkan kepada putranya KH Ubab Maimun.

Pendidikan Mbah Moen

Kedalaman ilmu agama dari orang tua KH. Maimun Zubair itulah merupakan sebuah dasar pendidikan agama yang membentuk KH. Maimun Zubair seperti sekrang ini.

Setelah mengaji dan mendalami ilmu agama dari Ayahnya, kemudian KH. Maimun Zubair meneruskan mondoknya di Lirboyo Kediri di bawah asuhan KH. Mahrus Ali dan KH. Marzuki Dahlan.

Tidak hanya di Indonesia, KH. Maimun Zubair kemudian melanjutkan kelana ilmunya di Makkah Mukarromah pada usia 21 tahun. Ketika melakukan perjalanan ke Mekkah ini, KH. Maimun Zubair ditemani oleh kakeknya sendiri yaitu KH. Ahmad bin Syuaib.

Di Mekkah, KH. Maimun Zubair banyak mengaji kepada ulama-ulama besar seperti Sayyid Alawi bin Abbas al-Maliki, Syekh al-Imam Hasan al-Masysyath, Sayyid Amin al-Quthbi, Syekh Yasin Isa al-Fadani, Syekh Abdul Qodir al-Mandaly dan ulama-ulama lainnya.

Meski sedang mencari ilmu di Mekkah, KH. Maimun Zubair tetap menyempatkan untuk menuntut ilmu kepada Ulama Jawa yang berada di Mekkah seperti Kiai Baidhowi, Kiai Ma'shum Lasem, Kiai Bisri Musthofa (Rembang), Kiai Wahab Chasbullah, Kiai Muslih Mranggen (Demak), Kiai Abdullah Abbas Buntet (Cirebon), Syekh Abul Fadhol Senori (Tuban) dan beberapa Ulama lainnya.

Selain dikenal sebagai ulama, Mbah Moen juga dikenal sebagai politisi.

Dalam dunia politik, Mbah Moen pernah menjadi anggota DPRD kabupaten Rembang, Jawa Tengah selama 7 tahun.

Selain itu Mbah Moen juga pernah menjadi anggota MPR RI yang mewakili daerah Jawa Tengah selama tiga periode.

Dalam politik, Mbah Moen memilih bergabung ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Di saat NU sedang ramai mendirikan PKB tahun 1998, Mbah Moen lebih memilih tetap di PPP, partai dengan gambar Ka'bah.

Di PPP Mbah Moen menduduki posisi sebagai Ketua Mejelis Syariah PPP.

Mbah Moen pernah mengatakan PPP bukan hanya untuk agama Islam, tapi PPP hadir untuk Indonesia.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved