Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dukung Desa Tangguh Bencana, BSN Survey Ketahanan Desa Berbasis SNI

Selain rawan gempa bumi, banjir, dan erupsi gunung berapi, Indonesia juga rawan dilanda bencana tsunami.

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muh radlis
IST
acara puncak Ekspedisi Desa Tangguh Bencana (Destana) Tsunami 2019 di Pandeglang, Banten, Rabu (14/8/2019). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Selain rawan gempa bumi, banjir, dan erupsi gunung berapi, Indonesia juga rawan dilanda bencana tsunami.

Berdasarkan hasil kajian risiko bencana di Indonesia, terdapat 5.744 desa/kelurahan yang ada di daerah rawan tsunami, dengan tingkat risiko sedang hingga tinggi.

Badan Standardisasi Nasional (BSN) turut berperan dengan menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI), terkait kebencanaan dan mensosialisasikannya ke desa atau kelurahan di Indonesia.

“Saat ini, BSN telah menetapkan 17 SNI terkait kebencanaan.

Semua sudah kami sosialisasikan kepada segenap aparat desa/kelurahan di Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, dan Banten, melalui program Ekspedisi Destana Tsunami 2019,” ujar Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN, Zakiyah, dalam siaran pers yang diterima Tribunjateng.com, Kamis (15/8/2019).

Ekspedisi ini, merupakan program Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang bekerja sama dengan banyak pihak, baik dari unsur Pemerintah, masyarakat, lembaga usaha, akademisi, serta media massa.

Ekspedisi Destana Tsunami 2019 dilaksanakan sejak 12 Juli 2019 sampai 17 Agustus 2019.

Dimulai dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Tim Ekspedisi Destana 2019 beranjak ke barat melalui jalur darat hingga pemberhentian terakhir di Kabupaten Serang, Banten.

Selain menyosialisasikan SNI, relawan BSN yang tergabung dalam Tim Ekspedisi ini juga turut mendampingi para aparatur desa setempat, dalam pengisian kuesioner Penilaian Ketahanan Desa (PKD).

“PKD merupakan perangkat alat hitung ketangguhan desa melalui indikator-indikator dan komponen yang telah disusun berdasarkan SNI 8357 : 2017, tentang Desa dan Kelurahan Tangguh Bencana,” terangnya.

Adapun PKD terdiri atas lima komponen dan 28 indikator.

Kelima komponen tersebut mencakup, kualitas dan akses pelayanan dasar, dasar sistem penanggulangan bencana, pengelolaan risiko bencana, kesiapsiagaan darurat, dan kesiapsiagaan pemulihan.

Zakiyah menjelaskan, hasil evaluasi PKD ini dapat mencerminkan tingkat ketangguhan masyarakat desa, dan dapat dijadikan identifikasi awal penerapan SNI 8357:2017 di desa-desa rawan bencana Tsunami.

“PKD ini merupakan evaluasi awal, selanjutnya BSN bersama dinas terkait dapat melakukan survey langsung ke lapangan untuk verifikasi data, dan melakukan pendampingan terhadap desa-desa tersebut agar dapat menjadi Desa Tangguh Bencana,” tandasnya. (dta)

Dikasih Kepercayaan, Guntur Malah Curi Uang Rp 12 Juta Lebih di ATM Milik Venia

Cerita Sosok Kuntilanak Hebohkan Warga di Balik Penemuan Mayat Dalam Karung di Tegal

Akui Cinta Dipo Latief, Nikita Mirzani Sebut Tak Mungkin Pukul Mantan Suami

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved