Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Fitur Canggih yang Jarang Orang Tahu, NFC di Smartphone Samsung Bisa Untuk Top Up E Money

Seiring berkembangnya teknologi, semakin banyak fitur yang diberikan pada tiap smartphone keluaran terbaru.

Penulis: Ines Ferdiana Puspitari | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/INES FERDIANA PUSPITASARI
Aktivasi fitur NFC pada Samsung Galaxy J7 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Seiring berkembangnya teknologi, semakin banyak fitur yang diberikan pada tiap smartphone keluaran terbaru.

Ada sebuah fitur yang ditambahkan pada dengan smartphone mulai dari harga Rp 3 jutaan sejak tahun 2017 lalu.

Fitur ini identik dengan fitur istimewa yang ada di smartphone kelas mid range dan tentu saja harus ada di kelas flagship, yaitu NFC.

NFC adalah singkatakan dari Near Field Communication atau dalam Bahasa Indonesia berarti komunikasi medan dekat.

“Aku cuma tahu kalau NFC itu bisa buat top up e-money lewat aplikasi e-commerse seperti Tokopedia.

Tapi sebenernya aku pribadi nggak pernah pake fitur tersebut,” tutur Hanna Zurith.

Pengguna Samsung S7 itu memang jarang menggunakan e-money dengan kartu.

Karena saat ini lebih mudah menggunakan dompet digital seperti DANA, OVO, mau pun Go-Pay.

Menurutnya lebih mudah karena sudah terintegrasi dengan smartphone, sehingga tidak perlu membawa kartu tambahan lagi.

Apalagi banyak diskon dan promo yang diberikan tiap brand sehingga lebih irit dalam pengeluaran.

“Sebenernya sama sih sistemnya top up juga kan kalau saldo habis.

Tapi kalau pakai kartu lagi ya sama aja Menuhin dompet.

Karena sekarang lebih familiar dengan dompet digital yang lebih praktis jadi aku nggak pernah pakai fitur NFC itu meski ada di smartphone aku,” lanjutnya.

Hal tersebut juga dirasakan Lela Luthfiana, gadis asli Bringin, Salatiga itu memiliki fitur NFC pada smartphone terbarunya.

Tetapi ia sama sekali belum pernah memakai fitur tersebut.

Ia sendiri masih terasa asing dengan fitur tersebut sehingga tidak pernah terpikirkan untuk menggunakannya.

“Jujur sih karena nggak terlalu ngerti juga fungsinya untuk apa.

Jadi nggak kepake sampai saat ini.

Katanya sih untuk top up e-money ya, tapi aku sendiri sekarang jarang banget pakai non cash dalam bentuk kartu tersebut.

Masih nyaman dengan pilihan pembayaran lain seperti OVO,” katanya.

Menurutnya penggunaan OVO juga lebih mudah dibandingkan NFC.

Apalagi OVO juga bisa top up di berbagai tempat seperti gerai OVO yang ada di mall, ATM, driver Grab, dan juga bisa melalui e-banking.

Untuk proses pembayaran dengan OVO di merchant juga cukup mudah hanya dengan scan QR Code atau pun memasukkan nomor handphone.

Sehingga untuk saat ini ia tidak membutuhkan fitur NFC itu sendiri.

“Mungkin yang masih pakai kartu e-money gitu tol ya, apalagi sekarang kan sudah nggak bisa bayar cash.

Jadi kalau misal pakai mobil mungkin bakal berguna sih NFC itu, buat bayar e-toll itu tadi.

Tapi kebetulan aku bukan pengendara mobil jadi ya sekali lagi nggak terlalu banyak pakai kartu e-money,” imbuhnya.

Kemudian Muhammad Rizky Fariz cukup sering menggunakan fitur NFC dari smartphone miliknya. Ia terbiasa untuk menggunakan NFC sejak magang selama satu tahun di Jepang.

Untuk keperluan transportasi kereta dan bis ia menggunakan kartu e-money.

Sehingga sering melakukan top up atau pun hanya sekedar mengecek saldo.

“Karena males aja sih ke ATM, padahal lewat HP aja bisa gitu.

Sebenarnya top up via e-banking itu aja bisa, tapi tanpa NFC buat cek saldo entah kenapa saldonya nggak bakal masuk.

Jadi NFC itu kayak konfirmasi ke kartunya gitu,” jelasnya.

Pengecekan saldo juga ia bisa lakukan di mana saja, tanpa harus mampir ke ATM.

Sehingga ia tahu kapan harus top up.

Hal ini tentu sangat membantu dan menghemat waktu.

“Caranya itu cukup mudah sih menurutku, sebelumnya download aplikasi kartu e-money yang digunakan.

Misal aku pakai BNI Tap Cash jadi download dulu aplikasi dari BNI itu, ada masing-masing per bank. Nah buat baca kartunya baru pakai teknologi NFC, jadi kalau nggak ada fitur NFC di HPnya ya nggak bakal kebaca meski sudah download aplikasinya,” jelas pria asli Karang Anyar itu.

Selama berada di Jepang ia sering menggunakan NFC, namun ketika kembali ke Indonesia ia semakin jarang menggunakan NFC.

Apalagi berada di Semarang yang fasilitas umum belum mendukung fitur NFC.

Transportasi publik, BRT juga belum diperkuat dengan sistem digital dan masih tradisional dengan pembayaran tunai.

“Di Jakarta masih sering ke pake untuk KRL, Trans Jakarta, dan sekarang juga ada MRT.

Tapi kalau Semarang sama sekali nggak kepake, karena Trans Semarang belum pakai digital seperti Trans Jakarta,” lanjutnya.

Menurutnya untuk di daerah non-metropolitan NFC berguna ketika perjalanan jauh dengan mobil pribadi. Karena tol sudah menerapkan dan mewajibkan penggunaan kartu e-toll sehingga mau tak mau memang harus punya kartu tersebut.

Dengan NFC bisa menghemat waktu ketika dalam perjalanan, tanpa harus berhenti di ATM mau pun mini market untuk mengecek dan mengisi saldo.(ifp)

Dukung Desa Tangguh Bencana, BSN Survey Ketahanan Desa Berbasis SNI

Dikasih Kepercayaan, Guntur Malah Curi Uang Rp 12 Juta Lebih di ATM Milik Venia

Akui Cinta Dipo Latief, Nikita Mirzani Sebut Tak Mungkin Pukul Mantan Suami

Daftar HP Triple Camera Harga Kisaran Rp 2 Juta hingga Rp 4 Jutaan

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved