Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Fakta Mayat Dalam Karung : Dari Polisi Heran terhadap Para Pelaku hingga Korban Ngaku Dihantui

Keheranan AKP Bambang Purnomo karena sikap kelima pelaku cukup tenang saat diperiksa penyidik Satuan Reskrim Polres Tegal.

IST
Bak adegan sinetron, ternyata satu di antara pelaku pembunuhan Nurkhikmah (16) yang ditemukan tinggal tulang belulang itu turut menyaksikan saat pertama kali penemuan, Jumat (9/8/2019) lalu. 

Dalam kondisi tak terkontrol pelaku justru mencekik korban karena sudah bertunangan dengan cowok lain.

"Karung itu dipakai untuk wadah korban. Sebelum dimasukkan ke karung, korban terlebih dahulu diikat dengan tali rafia," beber Dwi lagi.

Seketika, korban yang sudah di dalam karung itu diletakan di rumah kosong pada empat (4) bulan lalu atau april 2019 hingga ditemukan Jumat (9/8/2019) kemarin," cerita Kapolres.

Satu Pelaku Sempat Tonton Evakuasi

Terakhir kali melihat jasad NH (16) dimasukkan ke karung yang terikat beberapa bulan lalu, satu perempuan dari 5 pembunuh sempat menonton evakuasi korban.

Pelaku perempuan itu berada di antara kerumunan warga saat proses evakuasi berlangsung.

Tak sampai dua hari setelah evakuasi tulang belulang NH, polisi menciduk si perempuan dan empat terduga pelaku lainnya yang masih bersaudara dengan korban.

"Berkat informasi dari warga dan keterangan saksi, akhirnya kita mengamankan sejumlah orang," ungkap Kasatreskrim Polres Tegal AKP Bambang Purnomo, Selasa (13/8/2019).

Satu di antara pelaku pembunuhan NH (16) yang ditemukan tinggal tulang belulang itu turut menyaksikan saat pertama kali ditemukan dan dievakuasi, Jumat (9/8/2019). (Istimewa)

Diketahui, mayat remaja perempuan dalam karung itu dalam kondisi kaki dan tangan terikat.

Terungkapnya terduga pelaku perempuan yang menyaksikan pembunuhan korban terekam kamera warga yang ikut menonton evakuasi.

Foto terduga pelaku perempuan itu tersebar di media sosial.

AKP Bambang tak mengiyakan atau menolak ketika disinggung foto salah satu pelaku terekam video netizen yang beredar.

Imam bersyukur polisi telah menangkap kelima terduga pembunuh putrinya saat mendatangi ruang penyidik Satreskrim Polres Tegal.

Ia berharap para pelaku dihukum seberat-beratnya.

"Saya berharap agar ini dapat segera selesai," ungkap Imam Maliki.

"Satu pelaku masih saudara dengan ibu saya. Yang jelas, semua saudaraan dengan saya," imbuh Imam kepada Tribunjateng.com yang tampak menyesalkan perbuatan para pelaku..

Imam dan keluarga mengubur tulang belulang putrinya di pemakaman Desa Cerih yang tak jauh dari rumahnya, sambil menunggu proses penyidikan.

"Saya akan kuburkan jasad anak saya selayaknya manusia meninggal dunia di dekat tempat kami," ungkap Imam yang menjelaskan jika anaknya dikenal pendiam.

Sebelum tulang belulang NH ditemukan, keluarga hilang dari rumah 5 bulan lalu atau 10 hari sebelum Ramadan.

"Saya sudah mulai curiga sejak anak saya tidak balik lagi ke rumah berbulan-bulan," aku Imam sambil mengusap matanya.(TribunJateng/TribunJakarta/TribunnewsBogor.com)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved