Status Masih Waspada, Tidak Ada Perayaan HUT RI di Puncak Gunung Slamet
Hari Ulang Tahun (HUT) RI yang jatuh setiap tanggal 17 Agustus dirayakan dengan beragam cara oleh masyarakat
Penulis: khoirul muzaki | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA - Hari Ulang Tahun (HUT) RI yang jatuh setiap tanggal 17 Agustus dirayakan dengan beragam cara oleh masyarakat.
Bagi sebagian masyarakat, momentum spesial itu harus dirayakan di tempat yang spesial pula.
Satu di antara tempat yang menjadi favorit sebagian masyarakat untuk merayakan malam Agustusan adalah di puncak gunung.
Puncak gunung Slamet jadi satu di antara tempat favorit para pendaki dalam merayakan HUT RI.
Ribuan pendaki biasanya sudah memadati basecamp pendakian sejak sore sebelum hari raya.
Mereka ramai-ramai mendaki dengan bekal bendera merah putih yang siap dibentangkan di puncak.
Tetapi pemandangan itu tidak akan terlihat pada perayaan HUT RI tahun 20119 ini. Pengelola basecamp pendakian gunung Slamet hingga saat ini masih menutup seluruh jalur pendakian.
Ini menyusul adanya peningkatan aktivitas gunung Slamet dari normal ke level waspada, sejak tanggal 9 Agustus 2019 silam.
Seluruh pendaki yang masih berada di jalur pendakian saat itu terpaksa ditarik turun ke basecamp untuk keamanan.
Pengelola menyeterilkan jalur pendakian, terutama dalam radius 2 kilometer dari aktivitas manusia.
Pendaki yang sempat merencanakan untuk merayakan Agustusan di puncak gunung Slamet kini harus membatalkan niat, atau beralih ke puncak gunung lain yang statusnya normal.
Manajer Bisnis Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Banyumas Timur Sugito mengatakan, pada hari perayaan HUT RI yang ke 74 ini, puncak gunung Slamet dipastikan steril dari aktivitas pendaki.
"Karena jalur pendakian ditutup, ya tidak ada pendaki,"katanya
Penutupan jalur pendakian, terutama saat perayaan HUT RI, tak ayal mengurangi pemasukan pengelola.
Sugito mengakui animo masyarakat untuk mendaki Gunung Slamet cukup tinggi.
Pada momentum perayaan HUT RI sebelumnya, 17 Agustus 2018 lalu, puncak gunung Slamet padat manusia.
Sekitar tiga ribu pendaki memadati gunung Slamet untuk menikmati keindahan puncak sembari merayakan HUT RI.
Hari spesial itu pun biasanya diwarnai berbagai kegiatan perayaan oleh pendaki.
Pada momentum HUT RI 2017 lalu misalnya, komunitas pendaki membentangkan bendera merah putih sepanjang 100 meter di puncak Gunung Slamet.
Pihaknya sebenarnya sudah bersiap menyambut lonjakan pendaki saat momentum HUT RI tahun ini sebelum aktivitas gunung Slamet.
Meski tidak ada persiapan khusus untuk memeriahkan perayaan hari bersejarah itu di puncak.
Penyelenggaraan acara biasanya berasal dari masing-masing komunitas atau rombongan pendaki yang berniat merayakan HUT RI di puncak.
"Kami tidak menyelenggarakan acara khusus di atas. Hanya karena mereka memang banyak di atas, ada yang menyelenggarakan upacara dan membentangkan bendera,"katanya
Di luar wisata pendakian, objek wisata di lereng gunung Slamet dipastikan tetap beroperasi seperti biasa.
Sugito memastikan objek wisata itu aman karena berada cukup jauh di luar radius 2 kilometer yang ditetapkan PVMBG.
Objek wisata di bawah KPH Banyumas Timur di Kabupaten Banyumas dan Purbalingga itu meliputi Curug Cipendok, Wana Pramuka, Curug Gomblang, Curug Jenggala, Curug Bayan, Bukit Pandang Munggang, Baturraden Adventure Forest, Hutan Pinus Limpakuwus, Damaran Forest, Kampung Kurcaci, Serang Highland, serta Pinesan Serang. (*)