Menara Rig Bekas Tak Berawak Diusulkan Jadi Pabrik Pengolah Limbah Plastik
Menara rig bekas tak berawak, diusulkan menjadi pabrik pengolah limbah plastik untuk diubah menjadi energi listrik untuk masyarakat.
"Sistem yang kami usulkan akan serupa dengan Amager Bakke di Copenhagen oleh BIG atau Pabrik Waste-to-Energy Shenzhen Timur di Cina oleh SHL yang menghasilkan C02 yang tidak berbahaya sebagai limbah akhir dan memiliki dampak lingkungan yang paling sedikit," tutur Li.
Air laut yang tercemar dipompa ke atas struktur dan disaring saat turun, dengan plastik dan kontaminan lainnya dihilangkan, disortir dan dibakar atau dikomposkan di komposter onboard.
Podium yang ditinggikan menyediakan tempat berlindung bagi kapal untuk berlabuh agar dapat mengambil bahan limbah.
"Akhirnya, bahan non-daur ulang dan bahan daur ulang akan diangkut pergi oleh kekuatan pasang surut," tambah Li.
Usulan Li adalah pendekatan terbaru dan paling futuristik untuk mengatasi pencemaran laut.
Startup Belanda The Ocean Cleanup telah mengumpulkan jutaan dolar untuk mengembangkan rig mengambang besar yang akan mengapung secara mandiri di sekitar pilin Pasifik Utara, meraup plastik saat mereka pergi.
Namun proyek ini telah berjuang dengan kesulitan teknis dan keraguan tentang kemungkinan keberhasilannya.
Sementara itu Parley for the Oceans telah mengubah limbah plastik laut menjadi bahan yang diinginkan dengan memasarkan barang-barang mewah yang terbuat dari bahan dengan istilah Ocean Plastic.
Namun pendiri Parley, Cyrill Gutsch baru-baru ini mengatakan bahwa membersihkan samudera plastik adalah hal yang mustahil.
Sebaliknya, ia mengatakan alternatif non-polusi untuk plastik perlu dikembangkan. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ide Liar Arsitek, Jadikan Rig Bekas Pengolah Limbah Plastik"