Perjuangan Anak Indro Warkop Jadi Paskibraka Istana Negara Setelah Cucu Soeharto, Jadi Pembuktian
Awalnya, putri Indro Warkop itu mengungkap bila dirinya saat itu merasakan perasaan bangga yang teramat sangat
TRIBUNJATENG.COM - Anak komedian Indro Warkop, Hada Kusumonegoro ternyata memiliki pengalaman menjadi anggota paskibraka di Istana Negara
Dalam unggahan yang diposting di instagramnya pada Jumat (16/8/2019), Hada menceritakan perjuangannya menjadi anggota paskibraka Istana Negara mewakili wilayah DKI Jakarta.
Awalnya, putri Indro Warkop itu mengungkap bila dirinya saat itu merasakan perasaan bangga yang teramat sangat.
Hal ini lantara Hada berhasil meraih prestasi tanpa menggunakan nama tenar sang ayah
Hada juga merasa bahagia telah membuat kedua orang tuanya bangga akan prestasi yang ia capai dengan kedua tangannya sendiri.

Tak heran bila Hada merasa bangga, terlebih lagi ketika selama ini hidupnya selalu dibayang-bayangi nama besar sang ayah.
Tak hanya itu, Hada juga patut berbangga hati bahwa dirinya berhasil menjadi satu-satunya anggota yang berasal dari SMA swasta mewakili DKI Jakarta setelah cucu presiden Soeharto
Kendati demikian, Hada mengatakan dalam postingannya bila dirinya tak ingin merasa sombong.
Semua prestasi ini ia raih dengan usahanya sendiri sebagai bentuk pembuktian bila dirinya benar-benar berkualitas.
Tak hanya menceritakan rasa bangganya, ia juga mengungkap bahwa selama mengikuti pelatihan, Hada sampai absen dari sekolah selama satu bulan.
Lebih lanjut, Hada mengatakan bahwa sampai detik ini ia dan rekan-rekan paskibraka lainnya masih berhubungan dengan sangat baik satu sama lain.
Kendati sudah 18 tahun tak berjumpa, Hada mengungkap bahwa komunikasinya dengan rekan-rekannya itu masih terjalin.
Berikut tulisan Hada dalam captionnya:
"18 years ago.. Team Bangsa.. Young and very happy
.
Tadi bahas Paskibraka sama beberapa temen Ibu2.. Ada yg salut sama prestasi Paskibraka dan pengen anaknya bisa jadi Paskibraka.. Ada yg gatau sama sekali Paskibraka kegiatan apa sih kok kayanya heboh dan hebat banget? Kok bangga banget jadi Paskibraka? Dll dll..
.
Iya bangga, krn liat orangtua super bangga sama prestasi kita.. Bangga karena bisa terpilih dari ribuan orang yg mau jadi di posisi kita.. Bangga krn gue selama hidup selalu dibayang2i nama besar bokap setiap punya prestasi, tapi saat itu jd pembuktian bahwa gue bener2 berkualitas.. Krn semua boleh dan bisa liat sepanjang dan seberat apa untuk akhirnya bisa terpilih jadi satu2nya perwakilan Putri dari Propinsi DKI Jakarta untuk bertugas bareng setiap duta dari 30 Propinsi lainnya.. Bangga karena gue yg pertama jadi Paskibraka Nasional asal SMA Labschool setelah cucu Presiden puluhan tahun lalunya.. Banggalah, tapi ga sombong.. Jalan hidup masih panjang, baru kelas 2 SMA waktu itu.. Absen 1 bulan dari sekolah dan pulang2 langsung ada jadwal ulangan (kemudian disuruh pulang aja karena Pak Guru yakin gue ga bakalan bisa ngerjain HAHAHA)..
.
Bangga karena sampe detik ini kekeluargaan dg semua Paskibraka Nasional 2001 masih erat banget, nonton pengibaran selama bertahun2 bareng di kota masing2 sambil whatsappan.. DEG2AN BARENG.. Love you all"
Sebelum Hada Kusumonegoro, salah satu siswi SMA Lab School yang pernah menjadi anggota paskibraka di istana negara adalah Danty Rukmana, yang tak lain merupakan cucu presiden Soeharto
Cucu Soeharto itu pernah diam-diam mengikuti seleksi pembawa Bendera Pusaka di Istana Negara, tanpa memanfaatkan jabatan sang kakek yang saat itu menjadi presiden ke-2 RI
Dilansir dari tulisan Mbak Tutut di situs pribadinya (tututsoeharto.id), Danty Rukmana awalnya tak memberi tahu keluarganya terutama sang kakek, Soeharto
Namun, tak lama kemudian Mbak Tutut mengetahui rahasia putrinya itu

Danty pun mengakui dan meminta agar kedua orang tuanya tak ikut campur
“Mama dan juga papa, tolong jangan ikut campur dalam tes penyeleksian ini ya, biar Danty sendiri yang menghadapi.” ujar Danty
Mbak Tutut pun heran dan menanyakan alasan putrinya
“Kenapa mbak?, kan mama ingin tahu dan mengikuti prosesnya dan juga hasilnya.” tanya Mbak Tutut
Danty ternyata berkeinginan untuk lulus tes dengan kemampuannya sendiri, tanpa bantuan orang tuanya atau bahkan kakeknya yang saat itu menjadi presiden ke-2 RI
“Papa dan mama, doakan Danty berhasil dalam tes penyeleksian ini. Kalau Danty tidak berhasil, Danty mohon maaf sebesar-besarnya ya Ma, Pa. Tapi kalau Danty berhasil, Danty ingin, semua bukan fasilitas karena eyang jadi Presiden. Mudah-mudahan Danty dapat membuat mama, papa, eyang kakung dan eyang putri serta saudara-saudara bangga, aamiin” ujar Danty
Mendengar jawaban putrinya itu, Mbak Tutut langsung memeluk erat Danty dengan rasa haru yang tak terbendung
"Aamiin, mama akan selalu berdoa untukmu wuk, semoga kemudahan, keteguhan, kesabaran, kesehatan, keberhasilan, perlindungan dan petunjuk selalu Allah berikan padamu ya wuk, aamiin.” ucap Mbak Tutut pada Danty
Hal inipun tak lupa Mbak Tutut sampaikan pada sang kakek, Soeharto
Mbak Tutut juga menyampaikan permintaan Danty agar Soeharto tak ikut campur dalam seleksi Paskibraka nantinya
Soeharto dan Bu Tien pun bahagia mendengar berita itu, bahkan sangat bangga dengan keputusan cucunya
Setiap pulang tes, Mbak Tutut selalu menanyai Danty bagaimana hasilnya.
“Alhamdulillah bisa mah, doakan Danty selalu ya mah.” jawab Danty setiap kali ditanya Mbak Tutut
“Ada yang tahu nggak kamu cucunya eyang wuk?” tanya Mbak Tutut
“Alhamdulillah sampai saat ini nggak ada mah. Mereka tahunya aku perwakilan dari Lab School.” jawab Danty
Hingga pada akhirnya, Danty datang dengan senyum manisnya sambil memeluk Mbak Tutut
“Papa, mama, Alhamdulillah Danty terpilih menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka.” ucap Danty
Danty terpilih menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRAKA) mewakili SMA Lab School, Rawa Mangun.
Keputusan Tak Terduga Cucu Soeharto Bikin Mbak Tutut Terharu (Kolase tututsoeharto.id)
Mbak Tutut pun mengucap rasa syukur yang sebesar-besarnya
“Terima kasih ya Allah, telah kau izinkan anakku untuk menjadi salah satu Pasukan Pengibar Bendera Pusaka. Berilah anakku Danty kemampuan untuk dapat melaksanakannya dengan baik, benar dan sukses, aamiin.” ujar Mbak Tutut dalam hati
Lalu kabar yang menggembirakan pun tiba di rumah Mbak Tutut, Danty terpilih menjadi pembawa Bendera Pusaka
Danty pun menjadi pembawa Bendera Pusaka pada upacara kenegaraan memperingati hari kemerdekaan yang ke-45 bangsa Indonesia.
Hari yang dinantikan pun datang. Sepanjang upacara berlangsung tidak henti-hentinya Mbak Tutut berdoa agar Danty diberi kekuatan dan kemampuan untuk melaksanakan upacara sampai selesai.
Pada saat Danty menaiki tangga, Mbak Tutut tak berani menatapnya, takut tak dapat menahan derai air mata, yang telah ia coba tahan dari tadi.
Saat itu Danty Indriastuty Purnamasari Rukmana, siswa SMA dari DKI, menerima bendera pusaka dari Presiden kedua Republik Indonesia. (*)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Perjuangan Anak Indro Warkop Jadi Paskibraka Istana Negara Setelah Cucu Soeharto, Absen Satu Bulan