Ingat Dyah Janda di Kota Tegal yang Tak Bisa Sekolahkan Putrinya? Ini Kabarnya Sekarang
Masih ingat kabar Dyah Repelita (43), janda di Kota Tegal yang tidak bisa sekolahkan putrinya dan tinggal di rumah tidak layak huni?
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Masih ingat kabar Dyah Repelita (43), janda di Kota Tegal yang tidak bisa sekolahkan putrinya dan tinggal di rumah tidak layak huni?
Meski hanya terbaring di kasurnya, senyum Dyah begitu semringah.
Usai dikunjungi Wakil Wali Kota Tegal Muhamad Jumadi pada Senin (16/7/2019), Dyah dan putrinya Ananda Lusiana (16) mendapat perhatian dengan cepat.
Saat ditemui tribunjateng.com di rumahnya, Dyah merasa senang Pemkot Tegal memberikan perhatian kepadanya.
Putrinya Lusi, dibiayai melanjutkan pendidikan di SMA Muhammadiyah Kota Tegal.
"Saya seneng anak saya bisa sekolah lagi. Saya penginnya Lusi bisa sekolah sampai lulus," kata Dyah kepada tribunjateng.com, Jumat (23/8/2019).
Selain disekolahkan, menurut Dyah, Lusi pun dibimbing di Panti Asuhan Santo Aji.
Tiap hari Dyah ke panti asuhan tapi tidak menginap.
Lusi pulang pukul 16.00 WIB kemudian menemani ibunya.
"Lusi cerita di sekolah temannya banyak. Dia juga diperhatikan," katanya.
Mengenai perbaikan rumah, Dyah mengatakan, dari Disperkim Kota Tegal sudah mendatangi rumahnya dan melakukan pendataan.
Ia tidak tahu kapan rumahnya akan diperbaiki.
Namun ia berharap, supaya rumahnya cepat layak untuk dihuni.
Selain itu, Dyah pun sering didatangi petugas kesehatan puskesmas untuk dikontrol kesehatannya.
"Awal- awal petugas puskesmas datang tiap hari. Sekarang mereka mengecek kesehatan saya seminggu sekali," katanya.
Kabid Perumahan dan Kawasan Permukiman Disperkim Kota Tegal, Nining Supartin mengatakan, rumah Dyah akan mulai diperbaiki akhir Agustus.
Menurut Nining, mulanya pihak Disperkim alami kesulitan hendak memperbaiki rumah Dyah.
Sebab, pihak keluarga Dyah yang lain sempat tidak setuju.
"Ini sangat butuh dukungan keluarga. Dari dulu sudah diusahakan. Tapi dari pihak keluarga, yang menyusahkan. Baru saja kemarin pihak keluarga setuju," katanya.
Menurut Nining, dalam perbaikan rumah Dyah melibatkan tiga anggaran.
Anggaran dari APBD Pemkot Tegal, CSR Bank Jateng, dan dana dari Pemprov.
Namun yang baru bisa dicairkan akhir bulan Agustus baru dana APBD Pemkot.
"Proses perbaikan dimulai akhir bulan ini. Tapi baru bisa mencairkan anggaran dari Pemkot. Anggaran dari Bank Jateng dan Pemprov harus melalui proses," ungkapnya. (fba)