Penemuan 4 Kerangka Manusia di Banyumas, Ada Bekas Pukulan, 1 Kerangka Berjenis Kelamin Perempuan
Dokter forensik juga menyatakan dari keempat korban salah satunya diduga kuat adalah berjenis kelamin perempuan
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS - Dokter Forensik Polres Banyumas memberikan gambaran jika salah satu kerangka yang ditemukan adalah berjenis kelamin perempuan.
Selain itu ditemukan pula semacam pukulan benda tumpul pada salah satu tengkorak yang ditemukan dibelakang rumah Misem tersebut.
"Berdasarkan pemeriksaan dokter forensik, ditemukan luka semacam bekas pukulan benda tumpul pada salah satu tengkorak.
Dokter forensik juga menyatakan dari keempat korban salah satunya diduga kuat adalah berjenis kelamin perempuan.
"Diduga kuat salah satu kerangka itu berjenis kelamin perempuan.
Hal itu dilihat dari bentuk pinggul dan kemudian ukuran tengkorak.
Sedangkan untuk ketiga lainnya adalah berjenis kelamin laki-laki," ujar Kapolres Banyumas, AKBP Bambang Yudhantara Salamun kepada Tribunjateng.com, Senin (26/8/2019).
Salah satu dari keempat korban khususnya di bagian tengkorak ditemukan luka semacam benda tumpul yang mengakibatkan kepalanya mengalami retak.
"Yang lainnya tidak ditemukan pukulan benda tumpul.
Karena dilihat dari struktur tulang masih bagus semua," jelasnya.

4 Orang Hilang Misterius
Santer tersiar di masyarakat bahwa keempat tengkorak yang ditemukan di belakang rumah Misem, warga RT 7 RW 3, Desa Pasinggangan, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas adalah keluarganya sendiri.
Keempat orang tersebut tidak lain adalah anak dan cucunya sendiri yang sempat menghilang 5 tahun lalu.
Berdasarkan penuturan dari tetangga dan warga setempat, keempat orang tersebut adalah Ratno, Yono, Heri, dan Pipin (anak Ratno).
Keempat orang tersebut adalah anak dan cucu dari Misem.
Misem sebenarnya tidak sendiri, masih ada anak perempuannya yaitu Minah yang tinggal bersebelahan.
Minah sendiri adalah kakak dari Ratno, salah satu yang diduga menjadi korban penemuan tengkorak manusia.
Sedangkan Minah sendiri saat ini tinggal bersama dengan kedua anaknya, yaitu Sonia dan Irvan.
Warga sekitar menungkapkan pula kebiasaan Minah yang dianggapnya jarang bersosialisasi dan cenderung tertutup.
Warga setempat Marhadi (34) mengungkapkan kebiasaan dan keanehan keluarga tersebut.
"Dulu saya sempat bertanya ke bu Minah, kemana keluarga lainnya seperti pak Ratno.
Ketika ditanya seperti itu, jawabnya katanya 'Merantau' seperti itu.
Kami sebagai tetangga ya tidak curiga," ujarnya kepada Tribunjateng.com, Senin (26/8/2019).
Hilangnya satu keluarga tersebut akhirnya berlalu begitu saja.
Sampai-sampai masyarakat lupa akan keberadaan mereka.
"Bu Minah orang tertutup jarang sekali bergaul.
Kalau lebaran saja tidak pernah salaman dan silaturahmi," tambahnya.
Sementara itu Arjadi (56) yang juga bertetangga depan rumah mengungkapkan kebiasaan aneh dari Minah.
"Sehari-harinya dia tidak keluar rumah, kalau menjemur pakaian saja itu di dalam rumah.
Tidak pernah kumpulan RT dan lain sebagainya, pokoknya sangat tertutup," kata Arjadi.
Arjadi mengungkapkan jika meskipun bertetangga dekat tapi Minah tidak pernah bersosialisasi.
Padahal mereka sudah tinggal lama di lingkungan tersebut yaitu hampir 20 tahun.
Minah beserta kedua anaknya Sonia dan Irvan masih diamankan pihak kepolisian untuk dimintai keterangan.
Sebab, rumah mereka bersebalahan persis dengan Misem.
Sementara ini, terkait kepastian identitas tengkorak masih menunggu hasil pemeriksaan dokter forensik.
"Belum bisa dipastikan itu tengkorak siapa."
"Kami sedang dilakukan pemeriksaan oleh dokter forensik."
"Sesuai keterangan saksi-saksi memang empat orang itu 'menghilang'," ujar Kapolres Banyumas, AKBP Bambang Yudhantara Salamun. (*)