Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Studi Baru di Inggris: Risiko Seseorang Serangan Jantung Bisa Dilihat Melalui Lama Waktu Tidur

Kurang tidur atau terlalu banyak tidur meningkatkan risiko seseorang terkena serangan jantung.

Editor: deni setiawan
Tribun Jateng/M Syofri Kurniawan
ILUSTRASI tidur. 

Terungkap bahwa, durasi tidur memengaruhi serangan jantung terlepas dari 30 faktor lain - seperti komposisi tubuh, aktivitas fisik, status sosial ekonomi, dan kesehatan mental.

Semakin sering orang tidur di luar rentang enam hingga sembilan jam, semakin besar pula risikonya.

Misalnya, tidur hanya lima jam setiap malam menunjukkan risiko 52 persen lebih tinggi daripada mereka yang tidur tujuh hingga delapan jam.

Sedangkan, mereka yang tidur selama 10 jam per malam ditemukan dua kali lebih mungkin mengidap penyakit jantung.

Kelompok ini juga menyelidiki profil genetik subjek menggunakan pengacakan Mendel.

Dengan metode tersebut, mereka menemukan 27 varian genetik yang kemungkinan terkena serangan jantung karena kurang tidur.

Vetter mengatakan, temuan ini membuat mereka lebih percaya diri bahwa durasi tidur berdampak pada kesehatan jantung.

Para penulis berharap, studi mereka dapat meningkatkan kesadaran tentang tidur.

Bagaimana juga itu akan bermanfaat bagi kondisi kesehatan jantung, bermanfaat untuk para dokter, lembaga kesehatan masyarakat, dan masyarakat.

"Sama seperti berolahraga dan makan sehat dapat mengurangi risiko penyakit jantung, tidur juga bisa berefek sama," tambah Vetter. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berapa Lama Kita Tidur Ternyata Berefek pada Kesehatan Jantung"

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved